28 September 2006

Tanggal lahirku dan Kejadian Gunung Porong

Entahlah, aku pun tak tahu mengapa kejadian Porong itu terkait dengan tanggal lahirku. Dari sisi bintang, rasanya toh tidak ada masalah, tanggal lahir membuat diriku berbintang Gemini, yang kata astrolog, bintang tidak terlalu berbinar, dan bergalak ria, tak terlalu beriak yang jelas mah.

Namun beberapa kejadian bencana di Indonesia memang nyaris mendekati tanggal-tanggal tersebut, sebutlah kejadian yang belum juga ketemu penyelesaiannya, yaitu menyemburnya Lumpur hangat di Porong Sidoarjo.

Dari radio yang tadi pagi menyelenggarakan acara wawancara secara live, saya ketahui puncak ketinggian gunung Porong sudah setinggi 13 meter. Terbayang oleh saya jika puncak ini ambruk atau runtuh, jika satu rumah setinggi 3 meter temboknya, terbayang berarti yang akan ke gusur oleh lumpur akan menyebabkan rumah setinggi 5 tingkat akan tenggelam juga.

Dan pemerintah pun sudah memutuskan tadi malam, bahwa sebagian Lumpur akan dialirkan melalui sungai Porong. Harapan saya semoga pengaliran ini tidak menyebabkan sungai Porong menjadi mampet. Kemudian kawasan sekitar 400ha dari pusat semburan dinyatakan sebagai daerah rawan bencana, tentunya hal ini mudah dipahami, mengingat beberapa survey yang telah dilakukan oleh lembaga-lembaga yang berkompeten, ternyata kawasan tersebut telah turun, dan kejadian perununan bahkan pernah membuat tanggul menjadi jebol. Karenanya penduduk terpaksa harus direlokasi, harapan saya pemerintah membuat rumusan yang bernama ganti untung, karena selama ini yang dirasakan oleh penduduk yang tergusur pasti merasakan ganti rugi.

Masalah ini memang luar biasa lama tak terselesaikan, setelah scenario penanggulangan terus diupayakan, telah ada tiga alternative dilakukan untuk menghentikan semburan Lumpur, namun tetap saja tak mampu diatasi.

Ramadhan, musim penghujan telah menghampiri, penderitaan penduduk belum juga dapat diatasi, entah bagaimana anak-anak kecil usia sekolah yang ada saat ini, rasanya porsi berita tentang hal ini belum pernah disampaikan, apakah memang tidak ada masalah?

Keinginan saya, semoga dengan seluruh kejadian bencana yang terus dating bertubi-tubi mendera bangsa Indonesia, semoga bangsa ini cepat sadar diri, bahwa sudah saatnya kita melakukan rencana yang digariskan oleh Pak HOS Cokroaminoto pada tahap yang kedua, yaitu merdeka dari penjajah dalam negeri.

Sehingga bagian pertama dan kedua dari ayat di bawah ini dapat berlaku:
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS. 7:96)

3 comments:

  1. asss pak mahmud...
    Kayanya pak mahmud paling prihatin sama bencana2 dan kondisi bu mahmud yg lagi sakit (ato sudah sembuh?) jadi ngena banget tulisan yg toppiknya berkaitan sama 2 hal ini. kalo yg lain, yg ttg STT ato info beasiswa ya sifatnya cuma kaya sekedar info saja karena sisi ceritanya kurang. ambil contoh yg mahasiswa yg akhirnya lulus juga itu, kalo pak mahmud kenalnya lebih dalam ato pernah ada momen bersama dia pasti lebih menyentuh lagi...btw,menurutku tulisan bpk bagus, coba deh dikirim ke eramuslim ato manajemenqolbu soalnya di akhir tulisan selalu ada hikmahnya..
    kalo pak mahmud ke toko buku, coba deh cari bukunya Prie GS yg judulnya MERENUNG SAMAPI MATI dan NAMA TUHAN DI SEBUAH KUIS. Saya banyak belajar dari buku itu (mencontek juga :p) kisah2nya lucu, dekat dan dialami oleh hampir semua orang tapi pelajaran yg bisa kita ambil dari kejadian sehari-hari ternyata sangat banyak. Subhanallah...!!!
    Terus menulis ya pak!
    Wassalam wr wb


    fatma
    maaf nih saya belum bikin blog. dulu dah pernah bikin tapi kok lupa passwordnya.

    ReplyDelete
  2. asss pak mahmud...
    Kayanya pak mahmud paling prihatin sama bencana2 dan kondisi bu mahmud yg lagi sakit (ato sudah sembuh?) jadi ngena banget tulisan yg toppiknya berkaitan sama 2 hal ini. kalo yg lain, yg ttg STT ato info beasiswa ya sifatnya cuma kaya sekedar info saja karena sisi ceritanya kurang. ambil contoh yg mahasiswa yg akhirnya lulus juga itu, kalo pak mahmud kenalnya lebih dalam ato pernah ada momen bersama dia pasti lebih menyentuh lagi...btw,menurutku tulisan bpk bagus, coba deh dikirim ke eramuslim ato manajemenqolbu soalnya di akhir tulisan selalu ada hikmahnya..
    kalo pak mahmud ke toko buku, coba deh cari bukunya Prie GS yg judulnya MERENUNG SAMAPI MATI dan NAMA TUHAN DI SEBUAH KUIS. Saya banyak belajar dari buku itu (mencontek juga :p) kisah2nya lucu, dekat dan dialami oleh hampir semua orang tapi pelajaran yg bisa kita ambil dari kejadian sehari-hari ternyata sangat banyak. Subhanallah...!!!
    Terus menulis ya pak!
    Wassalam wr wb


    fatma
    maaf nih saya belum bikin blog. dulu dah pernah bikin tapi kok lupa passwordnya.

    ReplyDelete
  3. Terima kasih, Mbak Fatma, sebuah tulisan saya berguna bagi seluruh masyarakat, mencerahkan kehidupan yang selama ini buram dan muram bagi diriku, dst.
    Sekali lagi terima kasih...

    ReplyDelete