20 September 2006

Puisi Nono

Dia bernama: Nono.
Benar memang hanya begitu namanya: Nono.
Tidak ada nama lain diluar nama itu. Nama hanya terdiri dari dua huruf dan diulang, itu saja!

Dia mahasiswa STT Telkom jurusan Teknik Industri angkatan 2003. Dia berasal dari Pati, seperti juga tempat aku dilahirkan. Bedanya dia dari kecamatan Batangan, tetapi aku dari Pati Kota. Dia termasuk anak yang rajin berorganisasi dan serius berkegiatan. Apa coba yang dipilihnya? KSR! Itu pilihannya, kehidupan yang berbau tolong-menolong, kegiatan yang berkaitan dengan keinginan untuk menolong sesama. Selain itu dia juga seorang Menteri dalam BEM STT Telkom saat ini.

Berikut adalah puisi yang saya pilih dari beberapa puisi yang dikirim ke saya, dan saya pikir cukup berkaitan dengan kesedihan dari Bencana dan Bencana:

Mengapa bersedih temanku….?

Aku letih melihatmu bersedih kawan !
Aku sedih melihatmu tertunduk lesu
Akupun sakit melihatmu menangis
Tapi aku tiada bisa membantumu
Aku tidak bisa berbuat apa-apa untukmu
Maafkan aku kawan.......
Semoga engkau sabar dengan keadaan ini
Semoga engkau tabah dengan rasa ini
Karna inilah jalanmu dan tempatmu melangkah
Temanku......,
Tiada pantas engkau bersedih karnanya
Bersyukurlah dirimu tersadarkan oleh kata-katanya
Meski sakit tapi itulah dirimu dimatanya
Itulah artimu baginya, yang terkenang saat dibutuhkan
Teabaikan saat tiada guna dirimu baginya,
Dan terhinakan oleh sebuah keadaan dan kata- kata manis
Bercerminlah temanku.....!
Lihatlah dirimu , amatilah wajahmu, dan renungkanlah
Dengan itulah engkau akan sadar dan tiada lagi bersedih
Mengertilah kawanku.....!
Rasa sakitmu itulah pembuka mata hatimu yang terlelap
Terlenakan oleh harapan semu dan bayang– bayang kepalsuan
Tapi semua kini telah berakhir meski dengan tangis dan pedih
Tersenyumlah sahabatku....!
Rasa bimbangmu kini telah terjawab
Beban hatimu kini telah teringankan
Berjalanlah dengan tegaknya kepalamu
Melangkahlah dengan kepastian hatimu
Hilangkanlah bayangnya dari benakmu
Tulislah kenangannya dalam buku kehidupanmu dan
Tutuplah buku itu ’tuk selamanya
Janganlah engkau buka jika bukan karena izin-Nya
Itulah nasehatku teman.....!
Janganlah bersedih lagi , disini masih ada aku
Ingatlah dirimu sangatlah berarti bagiku
Masihlah banyak temanmu yang lebih menghargaimu
Temanmu bukanlah hanya dirinya
Seorang teman tiada mungkin menyakiti hati temannya
Seorang teman akan selalu mengingat temannya saat apapun
Apa itulah yang pernah dilakukannya padamu ?
Mulailah tersenyum dan isilah harimu dengan tawamu, temanku !


Violet rose.....!

No comments:

Post a Comment