26 September 2006

Avatar (Episode Pengendali Tanah)

Sang kakak merasa bersalah, telah menjerumuskan temannya yang pengendali tanah ditangkap oleh penguasa yang dzalim, pengendali api, lantaran generasi muda pengendali tanah itu menyelamatkan dirinya dari himpitan batu besar, dengan cara menggunakan jurus untuk pengendali tanah menyingkirkannya. Sehingga temannya tersebut ketahuan oleh pasukan pengendali api, maka ditangkaplah sang teman. Padahal, selama ini sang teman selalu menyembunyikan diri sebagai pengendali tanah. Sang penguasa, pengendali api, tak rela hati, jika ada pengendali tanah dapat hidup bebas, berkeliaran kesana-kemari.

Kesedihan mendera sang kakak, mengapa karena dia sang teman tertangkap? Sang kakak yang tak bergairah, mengundang iba sang adik, maka bertiga mereka bermusyawarah untuk menyelamatkan teman sang kakak.

Diputuskanlah sang kakak dikirim untuk mengetahui kondisi dan tempat sang teman dipenjarakan. Dengan berpura-pura sang kakak mampu mengendalikan tanah, maka ditangkaplah sang kakak oleh pasukan penguasa, pengendali api.

Dari jauh nun di atas sana, avatar dan sang adik membuntuti kepergian sang kakak yang dibawa oleh pasukan penguasa, menggunakan badak terbang.

Di sebuah kapal yang jauh dari daratan, sang kakak dikurung menjadi tenaga kerja paksa. Ternyata ribuan orang pengendali tanah ada di situ. Mereka dikurung di atas kapal dijauhkan dari tanah. Di sinilah sang kakak bertemu dengan sang teman dan ayahnya.

Pengurungan yang demikian lama, penjagaan yang amat ketat dan tak ada ampun bagi yang ketahuan tak taat, menyebabkan mereka tak mempunyai semangat lagi untuk keluar dari kapal, tak ada keinginan sedikitpun untuk memberontak atau mengubah nasibnya.

Sang kakak yang telah berhasil masuk, merasa iba melihat orang-orang tak lagi ada semangat hidup, tak ada lagi semangat untuk melepaskan diri dari kungkungan bangsa penjajah, tertekan dan iba. Di atas tempat yang sekiranya lebih tinggi, dia mengajak para pengendali tanah untuk bangkit kembali. Kita harus merdeka! Kita harus merdeka! Pasti ada jalan untuk lepas dari kungkungan ini! Ingatlah anda pengendali tanah, adalah orang-orang yang pernah berjaya di negeri anda. Para pengendali tanah hanya terdiam, tak terpengaruh. Dan sang kakak pun ditertawakan para penjaga.

Kegundahan sang kakak, begitu pilu dan menggebu, rasa kasihan, campur kebingungan, menyebabkan dirinya tak mampu memejamkan mata di malam ini. Mengendap-endap avatar dan sang adik, naik ke kapal, dan berhasil bertemu dengan sang kakak. Keinginan sang adik untuk bersegera meninggalkan kapal, ditolak sang kakak, lantaran sang teman tidak ingin pergi jika warga pengendali tanah yang lain tidak keluar dari kapal terlaknat.

Disadari, para tahanan tak punya semangat karena tak ada tanah yang dapat dikendalikan untuk senjata. Sang adik dan avatar masuk lebih dalam lagi ke kapal, ternyata kapal bergerak menggunakan bahan bakar batu bakar. Bukankah batu bara masih dekat dengan tanah? Yang dengannya pengendali tanah mampu berbuat? Ya! Maka tanpa aba-aba lagi avatar menggunakan jurusnya untuk mengangkat batu bara ke atas dek kapal melalui cerobong.

Semangat hidup kembali membara, tanah sudah di hadapan warga pengendali tanah. Pertempuran sengit tak terelakkan. Beberapa mati, namun tak apa kemerdekaan mampu tercapai. Merdeka!

2 comments:

  1. waa.. gak nyanka bapak ini suka nya avatar..:p

    ReplyDelete
  2. Lho ya iya tho. Ini kan dalam rangka mempelajari bagaimana kemerdekaan suatu kaum tercapai.

    ReplyDelete