29 September 2006

Youth Forum ITU

ITU adalah badan PBB yang mengurusi masalah Telekomunikasi. Badan PBB ini setiap tahun menyelenggarakan kegiatan yang bernama Youth Forum ITU, sebuah kegiatan yang mempertemukan pemuda-pemuda yang bergerak/ antusias di bidang telekomunikasi dari seluruh dunia.

Untuk tahun 2006 ini diadakan di Hongkong, dan berbeda dalam hal seleksi. Tahun lalu seleksi diadakan langsung oleh Departemen Perhubungan yang membawahi bidang Postel. Namun tahun ini seleksi langsung dilakukan di Swiss markas ITU berdasarkan essay yang mereka tentang telekomunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris.

Tahun 2006 ini, alhamdulillah wakil dari STT Telkom, yang bernama Tresna Damayanti dari jurusan Teknik Industri terpilih mewakili Indonesia. Hal ini, tentunya sebuah prestasi tambahan bagi mahasiswa STT Telkom, setelah sebelumnya beberapa prestasi mampu diraihnya.

Pada September ini tim basket STT Telkom promosi ke Divisi I Libama dengan menduduki urutan II di Divisi II Jawa Barat. Memang yang harus diwaspadai jangan sampai kejadian tahun 2003 terulang kembali, yaitu: masuk divisi I, kemudian tahun berikutnya terkena degradasi. Bahkan tahun 2005 main di Divisi II, nyaris juri kunci. Dari sisi umur pemain memang berpengaruh, pemain-pemain sekarang adalah senior yang nyaris lulus, entah tahun depan, mungkin harus menggunakan mahasiswa yang lebih baru lagi.

Selamat mahasiswa STT Telkom!

Keadilan

Sungguh indah keadilan Islam itu, keadilan itu tidak membeda-bedakan warna kulit, struktur masyarakat/ kedudukan, kekayaan, strata sosial masyarakat, agama, dan latar belakang pendidikan.

Anda bisakah membayangkan seorang Presiden di pengadilan kalah oleh mayarakat kecil? Mungkin saat ini kita katakan hal itu tidak mungkin, padahal saat Islam berjaya dengan penuh kekuasaan, hal itu terjadi. Inilah keadilan Islam!

Seorang Presiden yang kekuasaannya telah meluas, tidak lagi hanya se-jasirah Arab saja, namun dengan legowo, dinyatakan kalah oleh Pengadilan karena bukti formal yang disajikannya kurang meyakinkan, dan kalah oleh orang Yahudi. Inilah keadilan Islam!

Apakah kita akan mampu melaksanakan Islam yang demikian ini?

28 September 2006

Tanggal lahirku dan Kejadian Gunung Porong

Entahlah, aku pun tak tahu mengapa kejadian Porong itu terkait dengan tanggal lahirku. Dari sisi bintang, rasanya toh tidak ada masalah, tanggal lahir membuat diriku berbintang Gemini, yang kata astrolog, bintang tidak terlalu berbinar, dan bergalak ria, tak terlalu beriak yang jelas mah.

Namun beberapa kejadian bencana di Indonesia memang nyaris mendekati tanggal-tanggal tersebut, sebutlah kejadian yang belum juga ketemu penyelesaiannya, yaitu menyemburnya Lumpur hangat di Porong Sidoarjo.

Dari radio yang tadi pagi menyelenggarakan acara wawancara secara live, saya ketahui puncak ketinggian gunung Porong sudah setinggi 13 meter. Terbayang oleh saya jika puncak ini ambruk atau runtuh, jika satu rumah setinggi 3 meter temboknya, terbayang berarti yang akan ke gusur oleh lumpur akan menyebabkan rumah setinggi 5 tingkat akan tenggelam juga.

Dan pemerintah pun sudah memutuskan tadi malam, bahwa sebagian Lumpur akan dialirkan melalui sungai Porong. Harapan saya semoga pengaliran ini tidak menyebabkan sungai Porong menjadi mampet. Kemudian kawasan sekitar 400ha dari pusat semburan dinyatakan sebagai daerah rawan bencana, tentunya hal ini mudah dipahami, mengingat beberapa survey yang telah dilakukan oleh lembaga-lembaga yang berkompeten, ternyata kawasan tersebut telah turun, dan kejadian perununan bahkan pernah membuat tanggul menjadi jebol. Karenanya penduduk terpaksa harus direlokasi, harapan saya pemerintah membuat rumusan yang bernama ganti untung, karena selama ini yang dirasakan oleh penduduk yang tergusur pasti merasakan ganti rugi.

Masalah ini memang luar biasa lama tak terselesaikan, setelah scenario penanggulangan terus diupayakan, telah ada tiga alternative dilakukan untuk menghentikan semburan Lumpur, namun tetap saja tak mampu diatasi.

Ramadhan, musim penghujan telah menghampiri, penderitaan penduduk belum juga dapat diatasi, entah bagaimana anak-anak kecil usia sekolah yang ada saat ini, rasanya porsi berita tentang hal ini belum pernah disampaikan, apakah memang tidak ada masalah?

Keinginan saya, semoga dengan seluruh kejadian bencana yang terus dating bertubi-tubi mendera bangsa Indonesia, semoga bangsa ini cepat sadar diri, bahwa sudah saatnya kita melakukan rencana yang digariskan oleh Pak HOS Cokroaminoto pada tahap yang kedua, yaitu merdeka dari penjajah dalam negeri.

Sehingga bagian pertama dan kedua dari ayat di bawah ini dapat berlaku:
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS. 7:96)

26 September 2006

Oh, Indonesia...

Negeri ini begitu kaya raya, apapun yg anda minta di negeri selalu ada. Dari flora, berbagai bunga selalu ada di negeri ini, buah-buahan tak sedikit yg dapat ditanam di negeri ini, tanam pangan, apa yang anda minta? Beras? Ada. Sagu? Ada. Jagung? Ketimun? Bawang? Sungguh semua ada. Betapa kaya negeri dengan tetumbuhan, baik yang dapat dimakan, maupun yang nyaman untuk dilihat. Ribuan, bahkan ratusan ribu jenis flora dapat tumbuh dengan subur.

Dari sisi fauna, tak sedikit, yang hidup dengan baik di negeri ini. Ada hewan yang amat besar, seperti gajah, atau hewan yang amat tinggi, Jerapah, namanya, bahkan hewan besar yang aslinya dari sungai Nil, yaitu kuda nil, dapat hidup di negeri ini, di kebun binatang. Hewan yang mirip kerbo, tak sedikit jumlah dan jenis, ada sapi, kuda, anoa, badak, tapir, dan beberapa yang tak mampu disebut. Hewan merangkak pun tak sedikit yang paling besar, tentulah buaya, ada pula komodo, kadal, cicak, dll. Hewan yang melata, ular, ulat, kaki seribu, wow, banyak pula keberadaannya. Binatang yang ganas, atau karnivora, begitupun ada juga, mulai singa, harimau, macan tutul, macan hitam (panther). Beratus jenis burung-burungan pun hidup subur di negeri ini, ayam kampung, ayam negeri, ayam hutan, ayam buras, burung bangao, burung nuri, burung betet oh, begitu banyaknya jenis dan jumlahnya, rasanya seperti tak terhitung. Lantas, hewan apa yang kau minta? Rasanya ada dan selalu ada. Hewan di air? Berbagai jenis ikan, beranak pinak di perairan di negeri ini, mulai ikan yang amat besar, macam paus dan hiu atau ikan arwana yang katanya mengundang keberuntungan, bahkan ikan dari negeri lain pun mampu hidup dengan baik. Ikan mujair yang begitu mudah beranak pinak tumbuh dengan subur. Atau ikan warna-warni yang enak dan menambah semangat untuk dinikmati dan ditonton. Ya, berbagai fauna hidup subur di negeri ini.

Kebutuhan pertambangan pun ada berbagai macam, emas ada, platina ada, uranium ada, batubara, bahkan nyaris tak mampu diurus saking banyaknya, pasir besi begitu terhampar luas di pantai-pantai negeri ini. Tembaga, alumunium, nikel, bauksit, atau tambang yang berbentuk gas dan cair, semacam minyak tanah, gas (LNG), bensin, solar. Begitu mudah untuk diambil, sepanjang ada keinginan dan kemauan.

Tenaga kerja, begitu membludak jumlahnya, mulai dari yang skillnya pas-pasan hingga yang pendidikan hanya dikuasai orang-orang tertentu saja. Negeri ini mengekspor tenaga kerja kasar ratusan ribu setiap tahun. Di lain pihak, yang mempunyai kemampuan tinggi, yang menguasai teknologi tinggi, tak sedikit jumlahnya juga. Beberapa bahkan tak mau balik lagi ke negeri ini, bukan karena ketakmampuannya, tetapi bahkan karena kemampuannya yang jarang dimiliki di seluruh dunia. Jadi, kalau disebut negeri ini kekurangan tenaga kerja? Rasanya kok mengada-ada saja. Tidak! Tentu tidak sedikit, baik jenis maupun kualifikasi tenaga kerja di negeri ini.

Lantas? Lantas mengapa negeri ini begitu terpuruk? Hutang yang menumpuk, hutang tak mampu dibayar oleh generasi yang bersangkutan, yang harus diwariskan ke generasi berikutnya. Tak tahu malu!

Kenyataan memang begini, sedikit orang begitu kaya raya, bahkan oleh Forbes dimasukkan ke dalam orang terkaya sedunia, atau se asia-pasifik. Namun banyak orang yang tak sanggup makan dengan normal, hidup di gubuk-gubuk di bawah jembatan-jembatan, di bantar-bantar sungai, tak layak pandang. Tiba-tiba sawah-sawah di desa-desa tak layak ditanami, tak menguntungkan!

Tiba-tiba sumber air bersih berkurang dengan cepat, air tanah yang keluar, adalah air yang keruh yang berwarna kekuningan, jika ditaruh di ember dalam beberapa saat akan mengendapkan kuning kecoklatan, laksana besi. Tak layak direbus untuk diminum, bahkan sekedar untuk dipakai mencuci baju.

Mengapa? Mengapa negeri begitu kaya raya berubah menjadi begitu merana-rana? Tidak adakah kita sempat berfikir? Tak adakah kita ingin mengubah nasib? Ataukah kemeranaan ini akan kita bawa kepada anak cucu kita? Ketika Allah, telah memberikan karunia yang luar biasa, yaitu terusirnya penjajah dari negeri asing, mengapa kita tak meneruskan perjalanan negeri ini dengan mengusir penjajah dalam negeri? Untuk apa kita menggelayutinya, jika hanya akan menyebabkan semakin merananya kita?

Sudah saatnya kita berubah!

Avatar (Episode Pengendali Tanah)

Sang kakak merasa bersalah, telah menjerumuskan temannya yang pengendali tanah ditangkap oleh penguasa yang dzalim, pengendali api, lantaran generasi muda pengendali tanah itu menyelamatkan dirinya dari himpitan batu besar, dengan cara menggunakan jurus untuk pengendali tanah menyingkirkannya. Sehingga temannya tersebut ketahuan oleh pasukan pengendali api, maka ditangkaplah sang teman. Padahal, selama ini sang teman selalu menyembunyikan diri sebagai pengendali tanah. Sang penguasa, pengendali api, tak rela hati, jika ada pengendali tanah dapat hidup bebas, berkeliaran kesana-kemari.

Kesedihan mendera sang kakak, mengapa karena dia sang teman tertangkap? Sang kakak yang tak bergairah, mengundang iba sang adik, maka bertiga mereka bermusyawarah untuk menyelamatkan teman sang kakak.

Diputuskanlah sang kakak dikirim untuk mengetahui kondisi dan tempat sang teman dipenjarakan. Dengan berpura-pura sang kakak mampu mengendalikan tanah, maka ditangkaplah sang kakak oleh pasukan penguasa, pengendali api.

Dari jauh nun di atas sana, avatar dan sang adik membuntuti kepergian sang kakak yang dibawa oleh pasukan penguasa, menggunakan badak terbang.

Di sebuah kapal yang jauh dari daratan, sang kakak dikurung menjadi tenaga kerja paksa. Ternyata ribuan orang pengendali tanah ada di situ. Mereka dikurung di atas kapal dijauhkan dari tanah. Di sinilah sang kakak bertemu dengan sang teman dan ayahnya.

Pengurungan yang demikian lama, penjagaan yang amat ketat dan tak ada ampun bagi yang ketahuan tak taat, menyebabkan mereka tak mempunyai semangat lagi untuk keluar dari kapal, tak ada keinginan sedikitpun untuk memberontak atau mengubah nasibnya.

Sang kakak yang telah berhasil masuk, merasa iba melihat orang-orang tak lagi ada semangat hidup, tak ada lagi semangat untuk melepaskan diri dari kungkungan bangsa penjajah, tertekan dan iba. Di atas tempat yang sekiranya lebih tinggi, dia mengajak para pengendali tanah untuk bangkit kembali. Kita harus merdeka! Kita harus merdeka! Pasti ada jalan untuk lepas dari kungkungan ini! Ingatlah anda pengendali tanah, adalah orang-orang yang pernah berjaya di negeri anda. Para pengendali tanah hanya terdiam, tak terpengaruh. Dan sang kakak pun ditertawakan para penjaga.

Kegundahan sang kakak, begitu pilu dan menggebu, rasa kasihan, campur kebingungan, menyebabkan dirinya tak mampu memejamkan mata di malam ini. Mengendap-endap avatar dan sang adik, naik ke kapal, dan berhasil bertemu dengan sang kakak. Keinginan sang adik untuk bersegera meninggalkan kapal, ditolak sang kakak, lantaran sang teman tidak ingin pergi jika warga pengendali tanah yang lain tidak keluar dari kapal terlaknat.

Disadari, para tahanan tak punya semangat karena tak ada tanah yang dapat dikendalikan untuk senjata. Sang adik dan avatar masuk lebih dalam lagi ke kapal, ternyata kapal bergerak menggunakan bahan bakar batu bakar. Bukankah batu bara masih dekat dengan tanah? Yang dengannya pengendali tanah mampu berbuat? Ya! Maka tanpa aba-aba lagi avatar menggunakan jurusnya untuk mengangkat batu bara ke atas dek kapal melalui cerobong.

Semangat hidup kembali membara, tanah sudah di hadapan warga pengendali tanah. Pertempuran sengit tak terelakkan. Beberapa mati, namun tak apa kemerdekaan mampu tercapai. Merdeka!

25 September 2006

Tombo Ati

Lagu ini dipopulerkan lagi oleh: Kiyai Kanjeng-nya EmHa dan juga Opic. Ketika saya masih kanak-kanak pun lagu ini sudah ada. Ketika menunggu waktu sholat tarawih ataupun Isya’ sering kami menyanyikannya. Saat anak-anak, tentunya hanya suka pada nada-nadanya saja, memang asyik nadanya.

Tombo ati
Iku limo ing wernane
Kaping pisan moco Qur’an, angan-angan ing maknane
Kaping pindo sholat wengi lakon nono
Kaping telu wong kang sholeh kumpul ono
Kaping papate kudu weteng ingkang luwee
Kaping limo dzikir wengi ingkang suwe

Salah sawijine sopo biso anglangkoni
Mugi-mugi gusti Allah jembadani

Versi bahasa Arab pun ada, sehingga mungkin sekali dibuat di sana. Namun di Indonesia lagu-lagu semacam ini, biasanya dibuat oleh Sunan Kalijogo. Sunan Kalijogo seorang wali dalam jaman Kerajaan Demak. Bagaimana pun juga beliau-beliaulah yang telah menyebar-luaskan Islam di tanah Jawa. Bahkan beliau-beliaulah yang telah berhasil mengumandangkan Islam dalam wujud aslinya di Indonesia.

Dari sisi manfaat dan arti, sebenarnya lagu-lagu ini menarik dan sangat bermanfaat, selalu mengingatkan untuk kebaikan dan keselamatan orang-orang Islam. Lihatlah pada bagian pertama: Kaping pisan moco Qur’an, angan-angan ing maknane
Yang pertama membaca Al-Qur’an dan memahami maknanya. Untuk apa membaca Al-Qur’an kalau tidak mengerti maknanya. Bukankah membaca Al-Qur’an tanpa memahami maknanya laksana membaca mantera? Seperti dukun-dukun merapal bacaan-bacaan yang tanpa makna. Bahkan para dukun itupun sempat muncul istilah Qulhu sungsan, yang artinya Surat Al-Ikhlash dibaca secara sembarangan, diacak-acak urutannya, sehingga tidak jelas lagi maknanya.

Sudah saatnya kita tidak cukup lagi, hanya sekedar membaca Al-Qur’an jika tanpa makna. Dengan mengetahui maknanya kita akan dapat melaksanakan Al-Qur’an yang karenanya kita dapat menjadikan Al-Qur”an sebagai tuntunan, bukan lagi hanya sekedar tontonan.

22 September 2006

Ibadah Ramadhan

Marhaban ya Ramadhan.
Selamat datang wahai bulan Ramadhan.
Bulan yang penuh keistimewaan, begitu banyak kemudahan, begitu banyak fadhilah yang bisa didapat, begitu banyak maghfirah.

Bulan yang memberi kemudahan kita untuk mendapatkan kemudahan memasuki syurga jannatun na'im, dan mempersulit setiap insan untuk memasuki neraka an-nar.

Berbagai ibadah dapat dilakukan di bulan ini: buka shaum, sholat malam, sholat lima waktu, jima' halal di malam hari, tafakkur untuk membangun diri menggapai cita-cita sejati, baca Al-Qur'an dan memahami maknanya, belajar meraih ilmu haq untuk diikuti dan dilaksanakan, belajar ilmu bathil untuk dihindari untuk diingkari, menahan lapar dan haus di siang hari, berperang bagi yang punya kewajiban berperang, berinfaq, bershodaqoh, berzakat, bepergian bagi punya kewajiban bepergian dan berdakwah bagi siapapun. Berdakwah dalam makna mengajak setiap individu yang tertipu untuk berjalan di dalam sabili rabbik (jalan Rabb-nya manusia).

Banyak hal yang bisa kita perbuat di bulan ini. Bukan hanya jenis kegiatannya yang menentukan besarnya pahala yang dapat diraih, namun lebih diutamakan bahwa urusan dunia itu, bukan hanya sekedar berhenti diurusan dunia, tetapi mengalir sampai ke akhirat kelak.

Bulan yang jangan dipakai sebagai legitimasi untuk bermalas-malasan. Bulan yang karenanya banyak para sahabat menangis karena nyaris berakhir. Bulan yang menyatakan pertempuran pertama antara kekuatan Islam dan non Islam, yaitu perang Badar, para sahabat dengan segala susah payahnya meneruskan langkah ke Badar, dan bergerak untuk menyambut pertempuran yang telah ditentukan waktunya oleh Yang Maha Mengatur.

21 September 2006

Ramadhan Datang

Ramadhan sebentar lagi, tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Apakah sia-sia hidupku selama ini? Ataukah begitu berharga?

Ukurannya tentunya adalah kemampuan kita untuk bisa selamat dunia dan akhirat. Bukan hanya sekedar kekayaan di dunia saja, harus dan memang harus mampu menyelamatkan di akhirat kelak.

Karenanya Ramadhan harus dimasuki dengan kondisi yang terbaik, kondisi yang lapang, yang tak ada dengki, yang tak ada sakit hati. Singkatnya dosa dilepas.

Kondisi yang kosong demikian ini akan memudahkan kita untuk mengevaluasi diri dengan lebih baik. Sehingga kita dapat menilai, apakah kita dapat selamat di akhirat kelak.

Karenanya saya dengan keluarga, mohon maaf atas kesalahan yang tersengaja maupun yang tak disengaja. Semoga kami mampu memasuki Ramadhan dengan lebih jernih dan lebih sehat, membawa diri ke dalam kehidupan yang sejati, selamat dunia akhirat. Mohon maaf.

Para sahabat begitu berduyun untuk menyambut Ramadhan bulan yang indah, bulan yang penuh ampunan, penuh yang penuh barokah. Orang-orang yang beribadah dengan benar di bulan ini, akan penuh diisi dengan nilai-nilai yang mampu menyelamatkan kehidupan di dunia dan akhirat.

Ada apa hari ini?

Begitu macetnya jalan Soeharto-Hatta ruas Samsat-Metro, jalanan begitu padat, macet mulai pintu keluar jalur lambat yg dekat sungai Cidurian. Perjalanan hanya setengah menit, kemudian berhenti. Jalan sedikit berhenti lagi. Setiap 200meter berhenti. Sepeda motor pun terpaksa masuk jalur cepat. Di jalur lambat benar-benar padat, kendaraan bergerak lambat, kecepatan hanya 5km per jam.

Hari ini Kamis, tanggal pun bukan tanggal muda. Di depan memang ada perempatan Kiara Condong dan Soekarno-Hatta. Perempatan ini sangat strategis menghubungkan jalur-jalur padat Kiara Condong, Buah Batu.

Daerah Buah Batu yang tumbuh layaknya jalanan serba konsumtif. Berbagai fasilitas belanja tumbuh di sini. Di dekat Buah Batu terdapat yang berbintang 5, yaitu Horison. Factory Outlet pun tumbuh dengan pesat di jalan Buah Batu. Tempat-tempat belanja terdapat beberapa yang tergolong besar, ada Griya Yogya, Tops. Tempat makan pun berjamur di sana. Buah Batu menjadi gerbang terakhir masuk Kota Bandung dari arah tol Cipularang bagian Selatan. Wajar dan pantas jalanan ini tumbuh dengan pesat mengingat kondisinya yang memang mengharuskan hal itu terjadi.

Pedagang asongan memperlihatkan tabloit yang menulis besar-besar Istri Baru Mensesneg. Terus terang aku kaget dengan perilaku menteri yang pernah menteri Hukum dan HAM, pada periode sebelumnya. Bagaimana seorang partai Islam bisa berbuat yang sulit diterima logika. Anak usia 23 tahun dinikahinya, usia ini hanya terpaut 2tahun dengan anaknya sendiri dari istri pertamanya. Mana bisa diterima logika? Jelas saya bingung.

Ternyata penyebab ini dapat diketahui dari spanduk berwarna hijau yang dipasang di pembatas jalan. Spanduk itu berbunyi: Mohon maaf perjalanan anda terganggu Wisuda Magister Universitas Islam Nusantara.

Uninus, sebuah Perguruan Tinggi, yang pada siang haris sepi. Tetapi ramai di malam hari. Mahasiswanya dari kalangan pegawai yang ingin agar kariernya meningkat dengan cepat karena ijasah pendidikan.

Lepas dari perempatan ini masih dihalang dengan perempatan Buah Batu Soekarno-Hatta yang menjadi kebiasaan perempatan ini selalu macet. Karena menampung kendaraan dari arah Timur, Selatan dan Barat, mereka tumplek di jalan Buah Batu, yang memang disengaja untuk macet, agar para pengendara kendaraan menyempatkan diri untuk melihat toko-toko yang berjajar dengan aneka tawaran yang menggiurkan.

Yah, inilah yang ada, macet dan macet sudah menjadi makanan yang sehari-hari dirasakan di jalur Soekarno-Hatta. Jalan yang sebenarnya begitu lebar menyempit di ruas Samsat-Buah Batu. Dari arah Timur Samsat terdapat 8 jalur. 4 lajur dipakai untuk arah ke Barat dan 4 lajur lainnya dipakai untuk arah ke Timur. Masing-masing dipecah menjadi jalur cepat dan jalur lambat.

20 September 2006

Puisi Nono

Dia bernama: Nono.
Benar memang hanya begitu namanya: Nono.
Tidak ada nama lain diluar nama itu. Nama hanya terdiri dari dua huruf dan diulang, itu saja!

Dia mahasiswa STT Telkom jurusan Teknik Industri angkatan 2003. Dia berasal dari Pati, seperti juga tempat aku dilahirkan. Bedanya dia dari kecamatan Batangan, tetapi aku dari Pati Kota. Dia termasuk anak yang rajin berorganisasi dan serius berkegiatan. Apa coba yang dipilihnya? KSR! Itu pilihannya, kehidupan yang berbau tolong-menolong, kegiatan yang berkaitan dengan keinginan untuk menolong sesama. Selain itu dia juga seorang Menteri dalam BEM STT Telkom saat ini.

Berikut adalah puisi yang saya pilih dari beberapa puisi yang dikirim ke saya, dan saya pikir cukup berkaitan dengan kesedihan dari Bencana dan Bencana:

Mengapa bersedih temanku….?

Aku letih melihatmu bersedih kawan !
Aku sedih melihatmu tertunduk lesu
Akupun sakit melihatmu menangis
Tapi aku tiada bisa membantumu
Aku tidak bisa berbuat apa-apa untukmu
Maafkan aku kawan.......
Semoga engkau sabar dengan keadaan ini
Semoga engkau tabah dengan rasa ini
Karna inilah jalanmu dan tempatmu melangkah
Temanku......,
Tiada pantas engkau bersedih karnanya
Bersyukurlah dirimu tersadarkan oleh kata-katanya
Meski sakit tapi itulah dirimu dimatanya
Itulah artimu baginya, yang terkenang saat dibutuhkan
Teabaikan saat tiada guna dirimu baginya,
Dan terhinakan oleh sebuah keadaan dan kata- kata manis
Bercerminlah temanku.....!
Lihatlah dirimu , amatilah wajahmu, dan renungkanlah
Dengan itulah engkau akan sadar dan tiada lagi bersedih
Mengertilah kawanku.....!
Rasa sakitmu itulah pembuka mata hatimu yang terlelap
Terlenakan oleh harapan semu dan bayang– bayang kepalsuan
Tapi semua kini telah berakhir meski dengan tangis dan pedih
Tersenyumlah sahabatku....!
Rasa bimbangmu kini telah terjawab
Beban hatimu kini telah teringankan
Berjalanlah dengan tegaknya kepalamu
Melangkahlah dengan kepastian hatimu
Hilangkanlah bayangnya dari benakmu
Tulislah kenangannya dalam buku kehidupanmu dan
Tutuplah buku itu ’tuk selamanya
Janganlah engkau buka jika bukan karena izin-Nya
Itulah nasehatku teman.....!
Janganlah bersedih lagi , disini masih ada aku
Ingatlah dirimu sangatlah berarti bagiku
Masihlah banyak temanmu yang lebih menghargaimu
Temanmu bukanlah hanya dirinya
Seorang teman tiada mungkin menyakiti hati temannya
Seorang teman akan selalu mengingat temannya saat apapun
Apa itulah yang pernah dilakukannya padamu ?
Mulailah tersenyum dan isilah harimu dengan tawamu, temanku !


Violet rose.....!

19 September 2006

Bencana dan Bencana

Indonesiaku yang mestinya sedih.
Berbagai bencana mengepungnya,
tak terhitung banyaknya.

Tsunami di Aceh,
Banjir di Sulawesi, Sumatera
Longsor di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat
Sampah runtuh di Bandung, di Bantar Gebang Bekasi
Kekeringan di Yogya
Lumpur membanjiri Sidoarjo

Oh dimana-mana
Dimana-mana oh..
Bencana dan bencana

Sempatkah aku terfikir?
Gerangan apakah ini?

Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS. 7:96)

Apakah ayat ini yang berlaku?
Bagian manakah yang berlaku?
Apakah pada kalimat pertama?
Ataukah kedua?
Ataukah yang ketiga?
Atau yang keempat?

Kalau bagian yang pertama:
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi,

Berarti kami dilimpahi berkah,
Ataukah bencana dan bencana ini berkah?
Rasanya tidak mungkin bencana dan bencana ini berkah!
Bagi sebagian kecil manusia mungkin adalah berkah,
(dengan bencana bantuan mengalir, dengan bencana lahan yang didapat semakin besar)namun sebagian besar jelas: tidak!
Terlalu banyak manusia yang tersia-siakan dari bencana dan bencana!

Apakah yang berlaku adalah ayat tetapi itu?

Ya, Allah, ampunilah kami
Pandaikanlah kami memahami ayat-ayatMU
dan jadikanlah kami melaksanakan semua ayat-ayatMU.
Sehingga tak ada satupun ayat yang terlupakan.
Sehingga tak ada satu ayat pun yang tersia-siakan.
Sehingga semua ayat tak ada yang terdustakan.
Ampunilah kami, ya, Allah
Maafkanlah kami
Teguhkanlah pendirian kami (untuk hanya ta'at padaMU dan RasulMU)

16 September 2006

Macet

Kebanggaan itu, kadang menyesatkan, bangga terhadap kekurangan, bangga terhadap kelebihan, atau bangga karena banyak jumlah. Kadang kebanggaan diukur dengan jumlah kekayaan, semakin banyak kekayaan yang dia miliki, semakin maju dada membusung. Semakin banyak kawan yang berada dibelakangnya, semakin tinggi dia berada.

Kok naif, jika hal-hal yang demikian yang menjadi ukuran, lugu dan tak sepantasnya hal ini yang menjadi titik tolak kehidupan. Mestilah disadari hidup tak hanya di dunia ini saja. Masih ada kehidupan yang jauh lebih lama, nan abadi. Abadi bukan karena sifatnya yang mewajibkan abadi, namun abadi karena diciptakan oleh Yang Maha Abadi.

Hari ini, 16 September 2006, PT Telekomunikasi Indonesia membuat perayaan untuk memperingati hari Bhakti Postel, sebuah hari diperingati, sebagai tonggak lahirnya kehidupan pertelekomunikasian dan perpostelan. Dari sisi nama memang beda dari yang lainnya. Cenderung yang diperingati adalah kelahiran, tetapi untuk Postel, awal Bhaktinya yang diperingati.

Spanduk tertempel disudut kanan Kantor Pusat, Jaga Kesehatan dengan Olah Raga Teratur. Tentunya spanduk ini dipasang oleh orang-orang yang telah mengamati atau bahkan mengalami sakit karena kurang olah raga, kolesterol, asama urat, jantung, dll.

Dari sisi acara sebenarnya tak ada istimewanya, hanya gerak jalan. Sebuah lomba yang mestinya mengadu keselarasan, kerapihan, dan ketepatan waktu. Namun perlombaan yang diadakan di kota Bandung tentunya berubah menjadi acara yang kurang sedap. Mengapa demikian?

Bayangkan saja seribuan orang berjalan, berbarengan, maka Kota Bandung yang terkenal macet pun akan segera berubah menjadi kemacetan. Ya, itulah jadinya. Namun panitia memang sungguh luar biasa. Mereka mengerti untuk tak berbuat merunyamkan kondisi yang ada, karenanya dipilih jalan-jalan yang tak begitu padat, bukan jalan protokol. Hanya jalan diantara jalan-jalan protokol.

Dari Japati menuju jalan Sentot Ali Basah, Diponegoro, terus masuk ke jalan orang-orang yang lumayan besar-besar rumahnya, Masjid Istiqomah menyebrang jalan Martadinata (tentunya di persimpangan ini sangat macet), masuk jalan Aceh, sedikit di jalan Martadinata, dan belok ke jalan Anggrek, tembus ke jalan Supratman Kantor Divre III, berbelok ke samping Pusdai, tembus ke jalan Suci, dan kembali ke Japati.

Perjalanan ini singkat, namun keramaian dan kebanggaan sebagai warga Postel menyeruak membedah diri. Kemacetan telah aku ikut serta membuatnya.

Maafkan kami.
Apakah ini kebanggaan kami?

15 September 2006

Inilah Indonesia

From: Hendra Messa
To: hdmessa@yahoo.com
Sent: Friday, September 15, 2006 8:42 AM
Subject: [AlumniMuslimITB] campur sari nestapa kepedulian sesama

Beberapa hari kemarin saat liburan akhir pekan diBandung , saya menjalani hari2 biasa yg terasa menjadibegitu bermakna , meninjau panti asuhan pada sebuah pesantren di derahcililin kab. bandung, main ke pasar seni ITB dan pergike hypermart, supermarket baru di bandung , sepertitak berhubungan , tapi ternyata ada rantai makna nya.

sabtu pagi hari dengan seorang teman, saya pergibersilaturahmi ke sebuah panti asuhan dalam lingkungansebuah pesantren yg sederhana , pesantren Arafah, di tepi waduk saguling di daerahcililin , kabupaten Bandung, sekitar 1,5 jam naikmobil dari kota BandungDatang ke pesantren tsb , sejak masuk pintu gerbangnya , sudah terasa aura yg menggetarkan , pesantrenseluas 2 hektar tsb , berada di tepi waduk saguling .Bangunan nya sederhana, menggunakan kayu2 bekasbongkaran bangunan sebuah perguruan tinggi di Bandung,kata kiai nya setengah bergurau, daripada dijadikankayu rongsokan, bongkaran bangunan tsb, lebih baikdigunakan utk pesantren , amal jariyah nya akan terusmengalir...total jumlah santri nya sekitar 300 orang dari seluruhIndonesia. dari ujung tepi bangunan ruang kelas, adalapangan kecil yg dinaungi pohon palem dan di bawah nya terlihat waduk saguling yg mulai dangkalkarena kemarau panjang ini, masih terlihat beberapaperahu kecil dan keramba ikan yg mengambang disana.Area Pesantren tsb cukup lengkap, ada ruang sekolah,mesjid, asrama, dapur umum, bengkel. selain asrama utksantri juga ada asrama panti asuhan , dikelilingipepohonan tinggi di sekitar nya , walau semuanyadibangun secara sederhana. Di panti asuhan , ditampung anak2 terlantar, yatimpiatu bahkan yg cacat , spt bisu tuli , pincang , tunanetra, autis dll. kata kiyai nya , sering kali polisiatau pihak lain yg menemukan anak terlantar di pinggirjalan ,tak jelas siapa orang tua nya , kemudian dikirimkan ke pesantren tsb, dan kiyai nya tak pernahmenolak , ditampung dan di asuh di panti tsb,melihatnya saya jadi teringat kisah madame theresa diIndia , yang banyak menyantuni orang2 miskin , orangterlantar , cacat dll.miris sekali hati ini , melihat anak2 kecil ygterlantar, cacat, dll, yg se usia dg anak saya , duduktermenung di depan panti nya , menatap dg penuh harappada kita yg datang ke sana. Ketemu seorang anak kecilyg duduk memelas, saya coba ngobrol tanya namanya ,tapi ia diam saja , ternyata ia tuli bisu , katapengurusnya , ia cacat bisu tuli, dan tak tahu siapaayah ibu nya ...,masya Allah ,menyedihkan sekali nasibseorang anak kecil tsb hidup sebatang kara dalam usiayg masih muda. Semua yg ada disana, para santri, anakterlantar dll , disantuni oleh pesantren , sebagianada yg bisa bayar , tapi kebanyakan adalah mereka ygtak mampu bayar sama sekali, seperti anak2 terlantartsb.siang hari selepas zuhur , berdatanganlah denganmembawa piring kosong , anak2 tsb ke dapur umum, ygmenyediakan makan ala kadar nya pula.dapur umum tsb, tiap hari menyediakan makan siang utksekitar 300 orang santri dan anak asuh , yg masakadalah ibu2 rumah sekitar dan santri putri, denganbahan sayur, lauk pauk dari lahan pertanian di sekitartempat tsb, saya perkirakan utk 300 orang tsb, habisdana sekitar Rp 150.000 sampai 200.000, coba bandingkan dengan jumlah yg kita habiskan untukmakan siang dg teman2 di restoran fast food di kelapagading jakarta misalnya.terlihat lagi anak yatim piatu dan cacat bisu tulitadi, dengan sabarnya menanti pembagian makan siang,ia tak bisa banyak protes karena tak bisa bicara ,melihat nya jadi terharu, sesak dada ini , hampirmenetes air mata , terbayang begitu jauh nasibnyabila dibandingkan dg anak2 kita yg punya orang tua danbisa hidup cukup , makan enak, namun masih seringmengomel juga...sungguh sebuah potret kenestapaan, nasib seorang anakmanusia, namun wajah mereka tetaplah ceria , merekamelakoni hidup ini apa ada nyabetapa kesederhaan dan kemiskinan yg dialami seharihari, terasa jadi indah bagi mereka, se indah alamsekitar nya , pebukitan dan lembah yg terisi air waduksaguling.dalam perjalanan pulang ke Bandung , masih terbayangwajah anak kecil tsb yg sabar mengantri makan siangtsb ....

esok pagi nya , saya pergi ke daerah Dago , kampusITB, utk melihat pasar seni ITB , event tahunan yglegendaris, sekalian bernostalgia ke kampusyg telah lama ditinggalkan .Datang ke pasar seni tsb, dibandingkan dg perjalankemarin ke panti asuhan, terasa bagaikan memasukisebuah dunia yg berbeda jauh Pasar seni , dengan segala kemeriahan nya, begitupenuh sesak dg orang2 yg riang gembira , banyak stand2yg menjual hasil seni, ada juga performance art ,kegiatan seni jalanan yg nyentrik, pertunjukan musik,"tumplek blueg" istilah mereka, sejak dari jalanganesha sampai ke dalam kampus ITB , satu hari itudemi seni, semua orang larut dalam kegembiraan.menengok harga barang2 seni spt lukisan yg dijual ,rasanya susah utk dipercaya , sebuah lukisan catminyak seukuran 1m x 70 centi, bisa berharga puluhanjuta rupiah , gambar nya pun sulit untuk difahami ,dan aneh nya lagi ada tulisan sold out, artinya sudahterjual.sebuah lukisan kaligrafi bisa berharga puluhan juga,padalah tulisan yg sama, ada saya lihat juga,tergantung di dinding kobong ( asrama ) pesantren ygsaya lihat kemarin , betapa sebenarnya jumlah uang ygsama, bisa digunakan utk fasilitas tempat tinggalanak2 tak beruntung tsb.Nampaknya banyak, orang2 kaya , dari bandung danjakarta yg hadir ke sana, begitu pula anak2 muda nyadg pakaian2 yg nyentrik dan pasti mahal.bergembira ria , berkeliling area pasar seni , ygbegitu hebohsiang harinya selepas sholat zuhur, saya dan rekan2makan siang sejenak di sebuah stand makanan , ternyataharga nya pun cukup mahal , kata pedagang nya karenastand nya pun mahal, jadi wajar saja lah , walau mahalternyata pembeli pun antri.akhirnya makan lah kita bersama ,kaget juga lihat bonnya, ternyata nilai makan kita bersama, sekitar 10orang sama harga nya dg harga makan siang 300 anaksantri dan panti asuhan di pesantren yg saya tengokkemarin... , can you imagine ?

bayangkan betapa mudah nya kita , menghambur2kan uang, tanpa menyadari bahwa pada tempat yg lain, banyakorang2 miskin yg kelaparan....betapa banyak orang2 kaya yg kelebihan uang ,membuang2 uang nya membeli barang2 yg sebenarnya bilatak mereka beli , tak lah membuat mereka menjadi susahhidup atau mati karena nya..sempat ngobrol dengan teman yg buka stand, sewa standpada acara tsb, berdinding triplek ukuran 3x4 meter ,berharga sekitar 1 juta utk 1 hari saja....bayangkan uang sejumlah itu, sudah cukup untukmembangun sebuah kamar asrama sederhana utk 4 oranganak panti asuhan , yg bisa ia tempati selama beberapatahun....membanding2 kan antara apa yg saya lihat kemarin (panti asuhan sederhana di pesantren ) dg apa yg sayalihat siang ini ( pasar seni ) , membuat saya tak bisamenikmati nilai seni yg dipamerkan , kenestapaanorang2 miskin , masih terbayang dalam pikiran ini....

betapa dalam jarak yg tak berjauhan, ada sekelompokorang yg bersuka ria , menghambur2 kan uang, dan ditempat lain ada sekelompok orang yg tak beruntung,hidup sederhana apa ada nya, tanpa masa depan yg jelas, begitulah kehidupan....malamnya hari selepas magrib , keluarga mengajakjalan2 ke sebuah supermarket yg baru dibuka, kebetulandekat dengan rumah , dan dapat dicapai dg jalan kaki.Hypermart , supermarket baru dalam kompleks MTC, jlsukarno hatta- Bandung , baru dibuka dan menggelarpesta diskon. Supermarket berlokasi di lantai bawah ,dari atas kelihatan sepi saja, tapi mengapa parkirmobil dan motor begitu penuh ?saat turun ke lantai bawah , kaget juga ternyatasangat ramai yg berbelanja , padahal belum seminggu dibuka , kebetulan memang masih tanggal muda, baru padagajian, tepat sekali pengelola tempat tsb mencarimoment.banyak sekali barang yg dijual, khas supermarket,segala ada , sampai tempat kassa pembayaran pun ,antriannya panjang, butuh setengah jam kira2 utkmembayar di kassa. counter2 jualan begitu ramai dikerubuti pembeli,khususnya yg berlabelkan discount , saya coba lihat,barang apa saja sih yg dikerubuti para pembeli tsb ,ternyata banyak barang2 elektronik yg memang sedang didiskont kata nya , mulai dari HP, handy cam, TV, DVDplayer, MP3 playerdari penampilan dan kendaraan nya para pengunjung sayabisa menilai kebanyakan mereka adalah kalanganmenengah bawah juga ,yg entah kenapa begituterhipnotis utk membeli barang2 konsumtif yg takesensial untuk kehidupan mereka. Bagi kalangan menengah bawah, membangga2 kan diri padatetangga ,bahwa ia telah memiliki sebuah barangelektronik baru, nampaknya menjadi kepuasantersendiri bagi mereka .

betapa sebenarnya banyak keluarga kalangan menengahbawah kita , yg terhipnotis gemerlap konsumerisme,barang2 produk kapitalis negara maju , menghabiskanuang nya utk hal2 yg tak produktif. seorang rekan, peneliti asing, tak habis heran ,betapa orang2 Indonesia sangat rakus membeli barang2yg tak penting , menghabiskan banyak waktu di pasar ,padahal di negara maju, orang hanya membeli barangseperlunya saja , menurut sosiolog, itulah salah satu karakter "orangmiskin" , walau banyak uang , ia masih berperilakumiskin ( tidak produktif ,tidak efektif )secara psikologis, dengan membeli sesuatu barang, iamewujudkan mimpinya , dg bisa memiliki suatu barang,ia serasa sudah menjadi orang yg berhasil, sebuahkeberhasilan semu....betapa hipnotis konsumerisme yg menjejali pikiran kitamelalui TV, radio, koran dll telah menggerogotisebagian keluarga kita.

Mungkin terlalu rumitmenjelaskan nya, bahwa itulah ujung dari sistemKapitalisme neo liberal , yg mewarnai ekonomi duniasaat ini , betapa para produsen ,pengusaha parapemegang modal kapitalis , dengan kekuasaan nya ygmenggurita , bahkan bisa menggenggam kekuasaan politis, telah mewarnai alam bawah sadar kita semua , contohpaling dekat, adalah iklan2 yg kita lihat di TV tiaphari.ketika berada di supermarket tsb, pikiran sayaterpulang lagi pada anak2 miskin di panti asuhan tadiitu, yg hidup apa adanya dg makanan ala kadar nya ,betapa harga utk membeli sebuah boneka barbiesebenarnya bisa utk makan siang 20 orang anak2 miskintsb.betapa harga sebongkah TV home theater , sebenarnyabisa untuk membuat tempat tinggal sederhana yg layakbisa ditempati oleh beberapa keluarga gelandanganmiskin yg berumah berdindingkan kardus dan triplek dipinggir rel kereta api...betapa...betapa......dan banyak betapa lain nyabetapa orang2 yg punya uang , begitu mudah nyamenghambur2 kan uang nya utk sesuatu yg tak begitupenting, padahal pada sisi lain, betapa banyak orang2 miskin ygsusah payah utk bisa mendapatkan sesuap nasi di haritsbmungkin stigma bangsa koeli , yg berkeringat banyak ,demi sesuatu yg tak produktif , sehingga ia takkeluar dari lingkaran kemiskinan masih membelenggukita semua.. , pada sisi lain, ada orang kaya ,setidaknya mereka yg hidup berkecukupan tak mau pedulidengan orang lain.saya banyak bertemu rekan2 yg sudah mulai kaya raya ,ia lebih cenderung berfoya2 , menikmati hidup dan takmau peduli dengan orang lain. kilahnya, ini kan usahakerja keras saya, wajar saya menikmati nya , orangmiskin itu mah salah nya sendiri kenapa malas kerja..:??? , dan banyak argumen lain nyamenurut hadits nabi, salah satu tanda manusia yg baik,ialah mereka yg banyak manfaat nya bagi orang lain ,kepedulian pada sesama, membantu orang2 yg takberuntung , orang2 miskin, cacat, terlantar dan orang2tak beruntung lain nyademikian lah sekelumit episode kehidupan yg saya alami, melihat anak2 penuh nestapa di panti asuhan,kemeriahan pasar seni dan nafsu belanja disupermarket.Alam terkembang jadi guru , kata paman saya di ranahminang sana , Iqra ( baca lah ) kata ustad saya (termasuk membaca / merenungi kondisi sekitar kita ) intinya dengan mempertajam hati nurani kemanusiaankita, peduli pada sesama manusia , orang2 yg takseberuntung kita kehidupan nya, orang2 yg hidupnyadibelit nestapa kehidupan

wassalam Hendra Messadari tengah keheningan kebun teh, kerimbunan hutanpinuslereng gunung wayang - winduPangalengan - Bandung selatan
visit my bloghttp://hdmessa.multiply.com

11 September 2006

9/11 Perang yang Tak Pernah Usai

Peristiwa 9/11 memang memilukan, terlalu banyak korban yang mestinya tidak layak menjadi korban. Ribuan korban dalam bencana ini. Tidak satu, tidak dua, tetapi ribuan.

Jika memang serangan itu ditujukan kepada hegemoni Barat (Kapitalis) dan dilakukan oleh Pejuang Islam, tentunya mereka akan memilih sasaran dengan tepat, yaitu: para penguasa Barat dan jelas-jelas tidak ada di WTC. Untuk apa membunuh orang yang tak ada kekuatan untuk menyerang para Pejuang Islam? Bahkan perang di Islam pun tak sembarangan, membunuh satu jiwa yang tak layak untuk dibunuh, laksana membunuh manusia seluruh dunia.

5:32. Oleh Karena itu kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan Karena orang itu (membunuh) orang lain[411], atau bukan Karena membuat kerusakan dimuka bumi, Maka seakan-akan dia Telah membunuh manusia seluruhnya[412]. dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, Maka seolah-olah dia Telah memelihara kehidupan manusia semuanya. dan Sesungguhnya Telah datang kepada mereka rasul-rasul kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, Kemudian banyak diantara mereka sesudah itu[413] sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi.

[411] Yakni: membunuh orang bukan Karena qishaash.
[412] hukum Ini bukanlah mengenai Bani Israil saja, tetapi juga mengenai manusia seluruhnya. Allah memandang bahwa membunuh seseorang itu adalah sebagai membunuh manusia seluruhnya, Karena orang seorang itu adalah anggota masyarakat dan Karena membunuh seseorang berarti juga membunuh keturunannya.
[413] ialah: sesudah kedatangan Rasul membawa keterangan yang nyata.

Karena itu, jika mereka benar-benar Pejuang Islam yang nota bene dapat dipastikan mereka akan menta’ati Sumber Hukumnya, yaitu: Al-Qur’an dan Hadits Shoheh, kok nggak layak melakukan kegiatan yang demikian itu.

Di lain pihak, terdapat banyak fakta yang memang semakin meyakinkan akan pernyataan pada paragraf di atas. Yaitu: sekitar 5000 orang Yahudi mampu lolos dari bencana tersebut, karena secara bersama-sama melakukan cuti untuk tidak masuk kerja. Sebuah langkah yang agak sulit untuk dimengerti bagaimana bisa mengkoordinir dengan cara yang biasa, sehingga 5000 orang cuti bersama. Hal ini hanya mungkin dilakukan oleh sindikat yang luar biasa solidnya.

Dengan mengatasnamakan peristiwa 9/11 itulah dengan rela hati dan suka hati Presiden Amerika Serikat membuat kegaduhan dan mampu menewaskan lebih banyak manusia tak berdosa dalam perang di Afghanistan dan Irak.

Dan ketika orang-orang di Indonesia menyatakan tidak mengakui adanya aksi teroris di Indonesia, pernyataan ini pernah dikeluarkan oleh mantan Wakil Presiden, maka bom Bali I pun terjadi. Meskipun banyak pula orang yang tak percaya bahwa yang meluluh-lantakkan Bali saat itu, memang benar-benar Bom bikinan Amrozi, dkk. Banyak analis yang menyatakannya: Tidak mungkin potasium, mampu membuat kerusakan sedemikian parah, walaupun potasium tersebut sebanyak satu Truk Tronton, apalagi hanya sebanyak L300 yang kapasitasnya tak sampai 1/3 truk tronton.

Fakta lain, ketika sebagian besar negara di Dewan Keamanan PBB, tidak setuju yang berakibat PBB tidak setuju dengan usul Amerika Serikat untuk menyerang Afghanistan, tetap saja Amerika Serikat memaksakan diri untuk menyerang Afghanistan. Bahkan akhirnya berlanjut dengan penyerangan Negara Irak. Dan kedua tersebut saat ini tidak kunjung damai, sebagaimana janji Amerika Serikat. Sampai saat ini tuduhan Amerika Serikat bahwa di Irak dikembangkan senjata nuklir pun tak terbukti, walaupun secuil bukti senjata. Tak mampu ditemukan, tak mampu diendus. Kabar yang pernah membuat banyak orang ternganga ternyata hanya pupuk urea yang dipakai untuk memupuk pertanian di sekitarnya.

Pertempuran di kedua daerah jajahan baru Amerika Serikat, sampai saat ini belumlah benar-benar padam. Pertempuran terus berlangsung, membela diri, menghadapi kesombongan Amerika yang dengan rela hati mengorbankan rakyatnya sendiri, kemudian melabrak negara lain.

Walau begitu, walau tak berhenti juga, pastilah Amerika tidak akan berhenti memaksa negara lain untuk tunduk padanya. Karena itu 9/11 adalah pertempuran tiada akhir.

06 September 2006

Pati

Sebuah kota yang dulunya tergolong besar, ketika masih jaman revolusi Indonesia. Dia merupakan ibukota Karesidenan Pati yang meliputi: Pati, Kudus, Jepara, Rembang dan Blora. Sekarang terasa kecilnya karena jarang dihidupkan oleh anak-anak usia mudanya. Anak-anak muda lebih memilih bekerja di luar Pati, contohnya saya sendiri.

Daerahnya terletak di pantai utara pulau Jawa. Merupakan jalur utara untuk perjalanan dari Jakarta menuju Surabaya. Dari urutan perjalanan dari Jakarta ke Surabaya, kota ini terletak diantara Kudus dan Rembang. Sedangkan batas di Sealatan adalah Kabupaten Grobogan, di Utara langsung berhadapan dengan Laut Jawa. Membentang dari Selatan Kecamatan Sukolilo dan di Utara Kecamatan Tayu. Di Barat Kecamatan Margorejo dan di Timur Kecamatan Juana. Gunung yang masuk wilayah Kabupaten ini adalah Gunung Muria, di Barat-Utara dan di Selatan membentang pegunungan Kapur Selatan. Di Selatan relatif gersang, hasil bumi tak banyak dari daerah ini, yang utama kayu jati.

Saat ini kota ini sering diidentikkan dengan kegiatan metafisik, karena memang beberapa dukun terkenal berasal darinya. Walaupun ada tokoh lain, yaitu seorang sufi yang berasal dari Kecamatan Margoyoso.

Banyaknya penduduk kabupaten ini yang ditulis oleh Google Earth adalah 120676 orang

Untuk mengaksesnya dapat menggunakan:
Pati google satellite maps

Di Juana berkembang kerajinan kuningan, sedangkan di daerah utara Margoyoso dan sekitarnya didapat hasil pertanian/ perkebunan yang cukup menggembirakan, ada rambutan dan juga durian, beras banyak juga dihasilkan di daerah ini.

Di bagian utara penduduknya lebih agamis dibanding dibagian selatan, Sukolilo dan sekitarnya karena tempat yang gersang.

05 September 2006

Foto2 Wong Pati




Mahasiswa STT Telkom yang berasal dan punya kaitan dengan Pati jalan2 ke Situ Patengan. Ini beberapa foto dari kegiatan tersebut.

04 September 2006

Foto2-ku


Ternyata foto-foto hasil jepretanku indah juga, atau aneh juga.

Beberapa foto hasil jepretanku telah ada yang mengkomentari. Tentunya komentar menambah keinginan saya untuk menampilkan hasil karya jepretan tersebut. Lihatlah pada foto bunga, yang berkomentar tentang kurang fokusnya pengambilan gambar, sehingga tampak berbayang, bahkan ketika saya bawa kamera digital, seorang rekan kerja yang duduk berdampingan denganku saat workshop Anggaran STT Telkom 2007, sempat bingung melihat gambarnya ini pisang atau bulan.

Pada hari Senin yang lalu, tanggal 28 Agustus 2006, saat saya masih dalam perjalanan menuju kantor Direktorat Jenderal Dikti seorang teman sekantor menelpon ingin mendapatkan foto tentang musim gugur di STT Telkom. Karena melihat betapa indahnya foto tersebut.

Komentar-komentar ini cukup membuat saya berpacu untuk terus memotret.

Wong Pati

Pati, nama sebuah kota besar yang ditenggelamkan, dan menjadi kecil. Harusnya besar, karena kota Pati adalah Ibukota Karesidenan Pati yang meliputi Kabupaten Pati, Kudus, Jepara, Rembang, dan Blora. Namun menjadi tenggelam karena kalah memikat dari sisi pendapatan daerah dan dari sisi peluang usaha yang mampu diraihnya. Pati menjadi kalah terkenal disbanding, Jepara karena ada ukiran, Kudus ada pabrik rokok, Rembang sebagai tempat lahir Kartini, dan Blora tempat jati dan minyak.

Sebuah surat kabar pernah menuliskan, tentunya berdasarkan informasi yang diterimanya, memberi gelar pada kota Pati sebagai Kota Pensiunan. Sebuah alasan yang menarik, bahwa kota ini banyak ditinggalkan oleh kaum mudanya. Anak-anak muda pergi merantau dan kembali ketika memasuki usia pensiun.

Beberapa tokoh yang ikut andil mengharu biru negeri ini, nggak tahu nih apakah ikut membangun negeri ataukah menghancurkan negeri, tokoh-tokoh tersebut umumnya berperan melalui partai politik. Cerdas memang, mereka mengajukan berbagai gagasan dan wacana, namun kadang kurang memperhitungkan kekuatan politik yang mendukungnya. Harus disadari negeri ini memang telah ratusan tahun dijajah, sehingga gaya berfikir penduduk ini sangat tidak logis. Tokoh-tokoh tersebut diantaranya: Mashuri mantan Menteri Penerangan dan yang baru saja mengemban menjadi menteri di masa Gus Dur, dan Megawati adalah Kwik Kian Gie.

Maka kami berkumpul kembali dengan harapan kami mampu mengembangkan visi dan misi kami, menemukan jati diri sebagai Wong Pati atau Cah Pati. Kami ingin eksis, tidak hanya sebagai penonton dangdut, Rhoma Irama saja, namun kami ingin memberi kontribusi untuk negeri ini, agar tak semakin terpuruk, tak semakin tenggelam bahkan oleh Lumpur yang ada di dalam perut bumi.

Kami ingin maju, kami ingin bersama membangun negeri, bersama menjadikan setiap diri selamat dunia dan akhirat.

Kumpulan mahasiswa STT Telkom yang berasal dari Pati ternyata tidak sedikit juga, saat kemarin (3 September 2006) berhasil menghadirkan 17 orang mahasiswa, sebuah jumlah yang cukup banyak dibandingkan dengan asal kota yang mungkin berkategori kota besar.

Acara jalan-jalan ke Situ Patengan adalah pembuka dari kegiatan Wong Pati ini. Acara diawali dengan Perkenalan. Dengan Acara ini diharapkan semua saling kenal dan tak sungkan menyapa. Kemudian foto-foto dan naik perahu bersama, lumayan ongkosnya 120ribu. O, iya, setelah perkenalan ada lagi satu acara yaitu arisan yang besarnya lumayan menarik hati, yaitu 2000rupiah. Semoga acara ini bukan acara yang pertama dan terakhir, terus berlanjut dan terus ada sepanjang masa. Membangun kesatuan, membangun kebersamaan.

Dua minggu lagi (17 September 2006), namun sebaiknya diundur seminggu lagi karena saat itu saya ada acara di Unpad, mereka akan arisan di rumahku. Ayo majulah, Pati, kotaku!

01 September 2006

Softskill

Dipicu oleh sedikit protes yang dilakukan oleh P&G ketika melakukan rekrutmen alumni dari Perguruan Tinggi Gajah Duduk, yang sangat boros, karena dari 150-an orang yang mendaftar, ternyata yang benar-benar lolos hanya 2 orangan saja. Hal ini menyebabkan cost yang dipakai untuk menseleksi pegawai cukup tinggi. Inginnya sih 1 banding 1.

Kesadaran ini mulai menggelembung dan menghasilkan istilah softskill, sebagai pelengkap dari hardskill (akademik). Bahwa tidak cukup IPK seorang alumni itu lebih dari 3,5, jika tidak dibarengi dengan kemampuan-kemampuan yang bersifat perilaku. Istilah softskill sendiri masih banyak definisi yang mencoba menterjemahkannya. Ada yang menterjemahkan dengan: Leadership, Lifeskill dan Communication skill. Ada pula yang menterjemahkan sebagai kemampuan bergaul. Orang-orang psikologi akan memasukkan istilah-istilah kepsikologiannya dengan multiple intelegence. Orang-orang yang bergerak di bidang agama memasukkan akhlaq. Dan juga ada yang memasukkan istilah ESQ, setelah IQ, EQ, dll. Intinya tidak cukup hanya sekedar kemampuan akademik seseorang itu dapat berhasil di dunia kerja.

Terlepas dari semua itu, silakan menterjemahkan masing-masing, namun dengan adanya penggelembungan ide ini, semakin banyak Perguruan Tinggi yang mengedepankannya. STT Telkom mengembangkan kesholehan sosial untuk memberi peran lebih pada masalah softskill ini.

Berikut beberapa komentar masalah hardskill yang dinyatakan dalam bentuk IPK:
From: ikast3@yahoogroups.com On BehalfOf arif Hidayat
Sent: Tuesday, August 29, 2006 5:11 PM
To: ikast3@yahoogroups.com
Subject: Re: [IKAST3.org] RE: mengapa harus > 2.75 ???

Wow seruTenang...Hidup di dunia itu tempat kita belajar dan berimprovisasi, Jangan takut selama masih ada Tuhan. Lha wong lulusan SMA aja bisa makan kita koknggak. Dulu jaman saya D3 yang dapet 3 itu bisa dihitung pake jaritangan apalagi lulus 3 taun harus gantian tangan kanan atau tangan kiri.Tapi mereka kok ya kerja semua tuh, bahkan dah berkeluarga malahistrinya paling cakep di S1 TE he he, saya yang ngotot kuliah lg, pingindapet 3,... malah kalah dr sisi experience.Kata Pak AT waktu ngajar, kalo hidup di Dunia ga ada masalah itu namanyasudah di surga. Bahkan beliau pernah memberikan pengalamannya"3,75--> peneliti,3-3.5 -->engineer, 2.5-->3 Manager,2.0-->2.5 Pemilikperusahaan"Itu yang menurut P AT lho..Tapi memang benar menurut saya, secara mental malah sudah terbiasamenghadapi problem maka mereka lebih siap jika mendapat problem yanglebih kuat. Dalam latihan seorang prajurit disiapkan menghadapi kondisiterburuk, sehingga saat pertempuran sebenarnya mereka akan siap, banyakprajurit yang kalah sebelum bertandingSabar aja blum rejekinya, setau saya belum pernah saya bertemu denganalumni STTTelkom yang bener2 nganggur.Coba baca kisah orang2 yang jadi enterprineur, ada yang lulus kuliah???Tetep semangat jangan pernah menyerah(koleris) dan semua akan baik2 baiksaja (plegmatis)

ibrahim lakoni <ibrahim_lakoni@yahoo.com > wrote:
Yah.. gak ada yg ideal didunia.Itulah serba serbi dunia kerja, dan balik lagi ipk tinggi & otak canggihgak jamin seseorang bisa sukses. Dlm hal kesusksesan materi gak perlusekolah coy, Liem Sio Ling bisa jadi konglomerat walau gak lulus SDsekalipun.Klo kata guruku dulu, sekolah itu bukan untuk bikin kamu kaya, tapibagaimana pola pikir & cara bersikap bisa terbentuk. kita sekolah bukankarena kita pinter, tetapi karena kita bodoh dan perlu belajar.Jadi inget kata manger ku dulu waktu dia milih lamaran yg bejibun walauudah disortir ama hrd, "kamu mau tau gmn sy nyortir lamaran sebanyak ini?" gini caranya, liat aja sebentar, liat fotonya ganteng apa enggak trusliat lamarannya good looking gak, klo enggak langsung buang aja. stlhitu baru liat isinya." Itu managerku, malah temenku ada yg baru liat isilamarannya waktu wawancara.. he he he. standard > 2,75 kayaknya udah usang, sekarang kebanyakan perusahaanpake' standard 3,00, malah ada yang 3,5.

----- Original Message ----
From: Yulizir Baharoeddin <yulizir.baharoeddin@id.relacom.com ">
To: ikast3@yahoogroups.com mailto:ikast3@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, August 29, 2006 1:49:25
PMSubject: [IKAST3.org] RE: mengapa harus > 2.75 ???
Benar sekali pendapat Lia dan Endi,IPK biasanya untuk penyortiran Surat Lamaran karena saking banyak nya,terutama untuk Fresh Graduate.Biasanya yang menyortir lamaran yang masuk, bukan user atau staff HR,kadang-kadang menggunakan anak anak yang magang juga :-).

Makanya saran saya, biar nggak kena sortiran, tujukan langsung suratlamaran langsung ke User dan sekaligus kirim juga ke HR.Untuk pekerjaan berikutnya / pindah kerja (sesudah memiliki experience),IPK tidak menjadi hal yang penting lagi.Thanks________________________________

From: ikast3@yahoogroups.com [mailto:ikast3@yahoogroups.com ]
OnBehalfOf Endy Muhardin
Sent: Tuesday, August 29, 2006 12:44 PMTo: ikast3@yahoogroups.com

Subject: Re: [IKAST3.org] mengapa harus > 2.75 ???

On Sunday 27 August 2006 15:48, Donni Sudjatmoko wrote:
> dear all ....
>> mengapa sih perusahaan membuat rumusan sakral untuk rekrutasi pegawaiyakni
> IPK >= 2.75 ???
>> ditunggu komentar, analisis dari temen2 semua.. termasuk pak dosen.
>> bagi alumni yg sudah terlibat dalam *making decision *terhadaprekrutasi
> pegawai di perusahaan masing2, ditunggu juga sharing pengalamannya ...
>> nuhun.
>Benar sekali pendapat Lia Syahra. Alasan utama membatasi IP adalah untuk menyusutkan jumlah pelamar. Coba bayangkan Anda sebagai petugas penerima karyawan baru. Ada 15 tumpukan lamaran di meja Anda, masing-masing berisi 100 lamaran.Dan masih ada 23 tumpukan lagi di meja pojok ruangan. Kemudian office-boydatang dan mengantarkan 40 tumpukan lagi sambil berkata, "Di depan masih ada 4 kardus lagi Pak, sebentar saya mau ambil troli dulu .. gak kuatangkatnya."Batasan ini biasanya ada di posisi yang demandnya dikit, tapi supplynya berlimpah ruah. Misalnya, entry level position, di mana kandidatnya adalah fresh gradsemua :D.

Nah, kuis singkat. Bagaimana cara memproses lamaran tersebut?Jawaban bisa dikirim ke 8080 dengan SMS KUIS Eh, tidak perlu ... akan saya jawab sendiri. Begini caranya. Segera setelah si office-boy datang dengan troli dan 4 kardus lamaran,bilang ke dia, "Mas, tolong bantu saya ya. Coba ini lamaran dibuka, trusdiperiksa satu-satu. Yang IPKnya lebih besar dari 2.75 kumpulkan di meja ini.Sisanya masukkan ke kardus kosong. Nanti kalo ada tukang loak lewat, dikiloinaja. Uangnya boleh buat Mas beli rokok."Beberapa jam kemudian, coba periksa hasil pekerjaan si Mas. Kalautumpukan yang lolos masih tinggi, bilang ke dia, "Mas, revisi sedikit. YangIPKnya lebih besar dari 3.00 kumpulkan di meja ini. Sisanya ... bla .. bla ... [silahkan diteruskan]"Ulangi langkah di atas sampai jumlah lamaran <>

http://joelonsoftware.com/articles/fog0000000073.html
Atau panduan mas Mbot di sini:
http://mbot.multiply.com/journal/item/274
http://mbot.multiply.com/journal/item/101
Jadi, kalo IP anda tidak besar, jangan berkecil harapan, tips dari saya:
1. Punya koleksi portofolio hasil karya yang siap dipamerkan. Buat dalam bentuk CD yang siap didemokan.
2. Sering-sering terima pekerjaan freelance walaupun gratisan. Selain memperluas networking, juga tambah pengalaman dan mengasahproblem solving skill. Kalau pekerjaannya tangible, tambahkan di koleksiportofolio
3. Latih inisiatif sehingga menjadi refleks. Salah satu caranya adalah dengan aktif mengerjakan pekerjaan rumahseperti membereskan kamar, mendekorasi ruang kerja, berkebun, dsb.
4. Isi waktu luang dengan banyak belajar. Sumber bisa diperoleh di internet atau toko buku
5. Banyak berkontribusi di komunitas, misalnya milis, forum, dsb.Ini akan membuat kita menjadi terkenal sehingga nilai jual meningkat.
6. Jual diri anda dengan cara memiliki personal website. Pasang semua portofolio di sana. Tulis artikel yang dapat menunjukkan kapabilitas dan kompetensi kita.
7. Giat beribadah dan berdoa. Penghasilan besar kalo korupsi percuma. Jadi berdoa supaya dapat gaji besar yang halal.Demikian, semoga bermanfaat.
Tulisan ini juga dapat dibaca di :
http://endy.artivisi.com/blog/life/ipk-tiarap/