09 November 2006

Kekecewaanku

Nggak tahu apa yang harus aku ucapkan atau apa yang harus aku perlu dilakukan. yang jelas aku marah, kesal, campur aduk jadi satu. Namun utk apa marah dan kepada siapa?

Mobilku di parkir yang memang tempat parkir mobil antara gedung K dan A-B, tetapi dicoret-coret dengan benda tajam atau tumpul tetapi keras, shg catnya terkelupas.

Padahal di tempat parkir tsb ada yang jaga ataukah ada penjaga yang tidak menjaga? Hanya diam terbisu di tempat duduknya? Ya, Allah, tak ingin aku ber-su'udzon.

Lingkungan STT Telkom memang berat dari sisi keamanan, terlalu terbuka dan bahkan mahasiswa beserta para karyawan dan dosen memang mengharapkan terbukanya STT Telkom.

Keinginan mahasiswa untuk dengan rela hati menginginkan orang sekitar masuk ke dalam STT Telkom dengan alasan kemanusiaan, lantaran kemiskinan, kebodohan, dsb, karenanya perlu dikasihani. Tentunya keinginan bergaul para mahasiswa dengan penduduk itu baik, namun jelas harus pula ada batasnya. Karena rasa kasihan mestinya ada tempat,
ada batasannya.

Kemelaratan, kemiskinan, kebodohan itu mestinya ada yang sudah pasti mengurusnya, karena di Undang-Undang Dasar '45 maupun amandemennya hal itu pun sudah diatur, sehingga mahasiswa harusnya tidak menunjukkan peri kasihanan dengan tanpa batas. Harus ada pengaturan yang lebih baik lagi.

No comments:

Post a Comment