Pagi ini akau datang ke ruang kelas sekitar jam 07 (sengaja, nggak berani nulis jam 7), dengan penuh semangat seperti biasanya dua meja itu akan ditaruh pas di tengah dan saya tidak suka jika kedua meja ditaruh di tengah, karena jika aku duduk di tengah maka pasti banyak mahasiswa yang aku petengi (tertutup oleh badanku), maka satu meja yang biasanya meja yang diisi over head projector aku geser ke sebelah kanan, dan mahasiswa itu dengan cekatan membantu menggeser, namun apakah karena terlalu semangat atau karena lantai licin, aku terjatuh, waooo, rasanya engkel kaki kiriku sakit cleeeeng, waduh… Mahasiswa yang lain pun pada teriak: ada apa, Pak? Alhamdulillah, ternyata kaki agak sakit saja, dan rasanya organ kaki masih tak ada masalah, namun ketika aku menulis ini pinggang tengah (mungkin istilah ekor) agak terasa pegal dan sakit. Ruang itu adalah A 205. Lantainya memang terlihat masih basah dan terlihat dibersihkan menggunakan obat pembersih keramik, karena nat (sambungan antar keramik) terlihat bersih.
Selesai mengajar aku ke ATM, wah, ada perubahan ATM-nya ada yang menggunakan pecahan 100ribu dan 50ribu. Aku antri di yang 100ribu karena sedikit yang antri di situ. Mahasiswi yang antri di 50ribu-an yang menghampiriku: “Pak, kenapa yang kampanye diperbolehkan di koridor gedung B, Pak? “
Aku jawab: “Sebaiknya kamu tanyakan ke BAA itu, karena penguasa gedung B kan BAA. Mengapa mereka kampanye di gedung B. Mungkin pula karena kamu nggak pernah ke SC, sehingga mereka yang kampanye mengejar gerombolan masa yang ada. Dan gerombolan masa paling banyak kan di gedung B. Wajar, toh.”
”Tapi kan menganggu kuliah, Pak?”
”Saya pikir waktu kampanye sudah disesuaikan dengan saat jam pergantian kuliah, jadi kuliah tidak terganggu. Dan lagi jika masih merasa ada ganjalan sampaikan ke BAA, tetapi jangan sendirian, sekali-kali dengan banyak orang, kalian demo: kami cinta kuliah, jangan diganggu kuliah kami. Ha ha ha ...”
Dengan munculnya Direktorat Dukungan Manajemen, sebaiknya direktorat ini membuat pemetaan dan penanggung jawab setiap ruangan atau gedung. Jangan sampai seperti gedung C lantai 1 yang sayap utara-selatan, seperti tanpa penanggung jawab, siapa yang harus mengurusi, kabel terlihat dimana-mana, plafon bolong dimana-2 terkesan kumuh dan sarang tikus. Dengan direktorat Dukman ini, juga melakukan sosialisasi siapa pemilik (penanggung jawab ruangan dan/ atau sarana yang ada). Ketika aku di BKA sebenarnya aku hanya main feeling saja, wong tidak ada pegangan tertulis, ruang lab Ooo milik jurusan. Gedung A dan B milik BAA (padahal ada IF segala), lapangan parkir milik BAU, dst.
Selamat bekerja!
24 April 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment