27 February 2009

Sudah Jatuh, Tertimpa Tangga

Merencanakan karier/ apresiasi terhadap pegawai memang harus hati-hati. Tak boleh tampak baik pada satu saat saja, melainkan harus untuk jangka panjang. Apalagi hidup memang naik turun. Sungguh, jika sesuatu yang indah itu bersifat tak kontinyu amat jauh berbeda dari kondisi biasa, maka jika turun, sudah dapat dipastikan akan langsung ambruk.

Inilah kasus yang sekarang terjadi di Perguruan Tinggi Swasta di Bandung yang cukup ternama. Akibat kebijakan yang mengedepankan semangat bonus atau pendapatan tak tetap, maka yang terjadi sebuah kondisi yang luar biasa. Saat menjabat ada bonus 5jt/ bulan, namun begitu turun dan pendapatan asli bulanan juga hanya 5jt/ bulan, maka langsung habislah pendapatan bulanan tersebut untuk menutupi bonus yang 5jt/ bulan tersebut.

Tak terbayang bagiku, jika kondisinya seperti diriku saat ini, yang tabungan saja tak punya, maka betapa mengerikannya dalam bulan tersebut. Gaji langsung habis. Perlu waktu yang cukup lama, untuk recovery lagi.

Memang beberapa orang memberi saran yang simple ya dijual saja, bonus tersebut (bonusnya berupa kendaraan), ya jual kendaraan kan nggak mungkin dalam satu hari langsung laku, perlu waktu yang cukup untuk menjual kendaraan. Minimal sebulan. Padahal selain harus menjual kendaraan masih harus pula membeli kendaraan yang lain, supaya bisa beraktifitas dengan nyaman.

Inilah jika keputusan yang dibuat tak cukup waktu untuk membuat keputusannya, harus dari berbagai sudut untuk membuat keputusan. Jangan sampai saat turun, laksana sudah jatuh masih tertimpa tangga. Kasihan yang terkena kasus yang demikian.

Begitupun yang memimpin bukan lagi mengambil keputusan hanya berdasarkan kesalahan sang anak buah, mestinya sang pemimpin pun melakukan upaya supaya apa yang didapat bisa dengan mulus dilakukan. Nggak cukup dengan kata-kata: "Kan bagian saya tanda tangan saja...".
Lho anda dijadikan pimpinan memang hanya untuk tanda tangan saja. Bukankah anda dijadikan pimpinan itu untuk mengawal agar setiap kegiatan, setiap program yang dicanangkan berjalan dengan baik dan selamat? Anda pimpinan, anda berkewajiban untuk memanggilnya, anda berkewajiban untuk menghardiknya, anda berkewajiban pula untuk mengatakan ini yang harus dilakukan, ooo... itu bukan untuk dilakukan. Kalau anda hanya bagian tanda tangan saja, ya... sudah tulislah dengan jelas: "Saya bagian tanda tangan, saya tak bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program!"


Mohon maaf atas tulisan yang tak begitu baik ini, terima kasih atas perhatiannya....

Ya Allah, dalam kondisi apapun lindungilah kami, selamatkanlah kami...

2 comments:

  1. wah bapak pernah jatuh kemudian ketimpa tangga ya?... kalau saya pernah jatuh (dari motor) hampir ketabrak motor... sama kita pak.

    ReplyDelete
  2. Itu bukan cerita tentang diri saya, namun penting untuk diperhatikan para pengambil keputusan (para boss)

    ReplyDelete