Semalam sekitar jam 20:30 saya mendapat sms dari sumber yang dapat dipercaya: "IT Telkom mendapat PHK Institusi". Syukur alhamdulillah, kita panjatkan ke hadirat illahi Rabi, atas ijin-NYA sehingga kita bisa memperoleh hibah ini.
Segala jerih payah yang kita usahakan selama berbulan-bulan, mulai bulan Januari dengan melakukan sosialisasi di gedung K, yang dihadiri oleh tak lebih dari 30 orang. Kemudian dilakukan penyusunan proposal awal, yang sebelumnya didahului oleh debat yang tak berkesudahan, antara harus menyusun dari awal evaluasi diri atau langsung dengan melihat fenomena sekilas tentang kondisi diri IT Telom menghasilkan program. Debat tak berkesudahan, akhirnya diputuskan memilih yang kedua, semua sudah tahu akar masalah, namun untuk mencari datanya agak mengalami kesulitan, sehingga tersusunlah Proposal Awal, yang sentuhan akhirnya dikerjakan di petak tipe 21.
Berikutnya kita bersama-sama dengan segala kerelaan pihak Perpustakaan kita nge-bond di salah satu ruangan di gedung Perpustakaan. Menyusun serpihan-serpihan ide, yang diawali dengan keinginan Bapak Rektor dalam satu workshop penyusunan Proposal Lengkap di Perpustakaan pula tempatnya. Di sinilah kita saling memupuk semangat, saling memupuk ide untuk mengembangkan diri institusi, Institut Teknologi Telkom.
Keraguan memang seringkali muncul. Apakah kita akan sungguh-sungguh menyusun PHK Institusi? Apakah ada kemauan kita untuk mengembangkan diri? Apakah kita mempunyai kemampuan untuk meningkatkan diri? Mengapa begitu malas untuk hadir? Sibukkah kita dengan hanya urusan rutin sehari-hari? Ataukah kita sibuk dengan urusan pribadi masing-masing? Rasanya dua orang penghuni markas PHK I, amat sedikit menemui teman yang lain. Tentunya keraguan ini, bukan sembarang keraguan, yang secara serampangan diungkapkan. Keraguan ini didasari oleh begitu jarang kita bisa saling tukar informasi, begitu jarang kita saling bertemu, dan berkumpul. Tetapi mungkin inilah tipe kita, tak harus terbatas oleh tempat, namun tetap bekerja dalam akal, hati, dan pikiran kita.
Friksi, memang akhirnya sempat muncul. Suara keras di dalam rapat, terkuak. Bagi saya pribadi, kondisi yang demikian berarti bagus, suasana kehidupan telah berjalan dengan dinamis, ada yang mengingatkan, ada pula yang mendebat. Bagus, bagi pembentukan kedinamisan suatu institusi. Karena diam, berarti pingsan! Mungkin bagi orang-orang tertentu, hal yang demikian menakutkan, namun kedinamisan harus dibangun. Dan jangan terjebak untuk terus berseteru.
Inilah sukses kita, sukses untuk mengembangkan diri. Keterbatasan dana, keterbatasan waktu, keterbatasan ide, keterbatasan kesempatan berkumpul, keterbatasan kesaling-memahami, tak hendak menghalang kita untuk maju mengembangkan diri.
Kita mungkin sibuk dengan kegiatan rutin, yang terus mengalir, yang terus terjadi, yang seringkali melenakan kita untuk kadangkala berfikir keluar dari yang rutin. Maka PHK Institusi adalah salah satu sarana untuk keluar dari rutin, mengembangkan segenap hal yang dapat dikembangkan dan diusahakan. Lihatlah program-program PHK Institusi, bukankah begitu banyak yang terasa baru? Bukankah itu salah satu solusi dari beberapa masalah yang selama ini terjadi?
Dengan keberhasilan ini, kami tim Manajemen Proyek, memohon maaf atas segala khilaf, segala kesalahan, segala kekurangan, baik pelayanan maupun segala penggerakan yang selama ini kurang dilakukan. Yang utama, tentunya tim Manajemen Proyek memohon maaf, honor Penyusunan Proposal Lengkap, belum diselesaikan sampai saat ini, berhubung masih banyak ide yang bermunculan, ada yang kekeh sudahlah pakai daftar hadir, namun begitu banyak yang bekerja tanpa mengisi daftar hadir, ada pula ide untuk mengakomodasi dengan lebih atas beberapa orang yang harus menginap di IT Telkom, dan ada ide-ide yang lain. Insya Allah, hal-hal yang demikian tetap pula menjadi perhatian kami, dan kami usahakan sekemampuan kami.
Segala pengorbanan yang terjadi, rasanya bukan sebuah kesia-siaan. Anak yang sakit, ketidakhadiran di hajatan saudara, istri yang sakit, orang tua yang meninggal, hingga istri yang marah-marah karena tidak sempat berbincang dengan suami untuk membicarakan masa depan keluarga dan anak, sampai dengan ributnya teman-teman seperjuangan karena terlalu sering absen dalam acara yang telah dirancang. Yah... mohon maaf Anak-anakku, mohon maaf Istriku, mohon maaf Kakakku, mohon maaf wahai Ibuku, mohon maaf Teman-temanku. Inilah yang sedang kami kerjakan, dan ternyata berhasil.
Semoga keberhasilan ini, menjadi sarana kita untuk semakin instropeksi diri, apakah sudah ketemu jalan yang benar menuju Yang Ahad? Semoga saja bukan semakin menjauhkan.
Selamat IT Telkom!
ayo pak.....
ReplyDeletemaju terus IT Telkom .....
klo menang PHK, mahasiswa dapat apa ya pak !?!
Semoga menjadi pelecut untuk membuat kampus kita jadi lebih baik. :)
ReplyDeleteselamat buat STT Telkom eh IT Telkom!
ReplyDeletePHK menang bearti angin segar buat kemajuan kegiatan mahasiswa dong Pak? fasilitas yang sebanding demi majunya IT Telkom, selamat!
semoga semua bisa ngerasain efeknya, amin...