17 July 2008

Kambuh Lagi

Lama aku tidak mengalami kekambuhan asam urat, sudah nyaris mencapai 7 bulan, dan berbagai makanan pun sudah aku coba: ada sayur bayam, engkol, emping, jerohan ayam-ampela-ati, dll. Hal ini membuat aku sudah yakin bisa sembuh asam urat. Istriku pun punya keyakinan itu pula. Sehingga saat menggoreng iso, saya pun mencoba memakan satu potong. Besok harinya Senin langsung terasa jempol kakinya cekot-cekot. Nasib...

Diantara kesakitan itulah aku mencoba memperbaiki hand phone merk Startech, ke BEC lantai G, di pojoknya. HP yang menurutku bagus bentuknya dalam fasilitas tambahannya, minimal beberapa kali aku bisa menonton avatar the legend of Aang dari handset tersebut, ada cameranya, ada videonya, dll. Kelemahan memang amat mendasar, yaitu kabel kontak untuk nge-charge yang juga tersambung ke USB port mudah sekali patah kabelnya, sehingga nggak bisa nge-charge.

Handset yang bikinan China ini memang banyak fitur yang menarik, selain yang ditulis di paragraph di atas, juga handset ini membuat dua kartu sekaligus, dual GSM ON. Dari sisi suara pun menarik juga karena pakai 3D stereo. Ini contoh video yang dihasilkan oleh handset STARTECH dalam warna sephia. Dari durasi memang pendek hanya 13 detik saja, namun lihat ketajamannya dan gerakan (animasinya) bukankah tidak terlalu putus-putus?

Sedangkan yang ini menggunakan tata warna normal. Mungkin bagi mantan mahasiswa atau yang telah pernah belajar di IT Telkom, tentu tahu bagaimana kondisi cahaya di dalam ruang kelas, agak temaram.


Bagus juga kan? Jadi sebenarnya produk China tidak selalu jelek, bahkan saya pun baru tahu bahwa barang-barang ACE HARDWARE yang dijual dengan harga yang cukup tinggi itu, juga produk China. Masalah ada kekurangan adalah wajar-wajar saja.

Seperti aya dapat Handset STARTECH bukanlah karena saya beli produk ini, namun saya beli HiTech eh ternyata tidak bisa menerima sinyal khusus dari SIM CARD Telkomsel (Hallo), padahal kan Hallo tetapi sinyalnya selalu emergency, penasaran aku bawa ke tempat authorized service dan mumpung masih ada garansi. Hasilnya tak sanggup diperbaiki, sehingga digantilah dengan handset merk Startech ini.

Tentu kita bertanya kapan industri dalam negeri mempunyai keberanian untuk tampil, mulai dari desain sampai menjadi produk jadi dengan nama made in Indonesia. Kabarnya sih desain merk-merk China juga dari Indonesia.

2 comments:

  1. Pak Mahmud (ingat, gak boleh dipisah ya namanya) Salam kenal saya mantan murid bapak. Bole tukeran link pak? Thanks.

    ReplyDelete
  2. Boleh. Silakan link-nya dituker

    ReplyDelete