04 March 2008

Produk Baru Manufaktur Telekomunikasi

Sebuah produk manufaktur yang masih tergolong baru di Indonesia dan proyeknya pun masih dalam tahap tender, yang diberi nama WiMAX, hari ini (29 Februari 2008) telah berhasil di-launch, yaitu WiMAX berdasarkan standard IEEE 802.16-2004, yang bekerja dalam RF 2,3GHz. Kejadian ini tentunya sangat istimewa bagi dunia telekomunikasi di Indonesia.

WiMAX adalah teknologi yang menyatukan segala macam keperluan di bidang telekomunikasi, baik voice, data, maupun video. Dengan saluran berkapasitas besar, yang dikenal dengan istilah broadband.

Tentunya hari peluncuran ini menjadi hari bersejarah bagi bangsa Indonesia mengingat, begitu banyak perusahaan manufaktur di Indonesia yang berguguran, atau minimal segan hidup dan/ atau segan maju. Kejadian ini bukanlah disebabkan tidak tumbuhnya iklim investasi di Indonesia, namun kesalahan policy yang ditetapkan dengan tidak pas, saat rejim-rejim yang berkuasa sebelumnya. Hari peluncuran ini, ternyata juga hari istimewa, mengapa? Tanggal 29 Februari 2008 adalah hari yang akan terulang minimal 4 tahun yang akan datang, karena tahun ini adalah tahun kabisat. Mungkin pada 4 tahun mendatang perusahaan ini akan meluncurkan seri yang baru lagi. (Yang membacakan kejadian ini adalah Bapak Dirjen Telematika yang mewakili Bapak Menteri Kominfo).

Di wilayah Jawa Barat terjadi divide gap informasi, terutama di wilayah pedesaan. Semakin ke desa, semakin terjadi kesenjangan memperoleh informasi. BTS-BTS dibangun di kota-kota. Kerugian dari kondisi ini, jika informasi terlambat, maka ketika terjadi bencana upaya mitigasi akan mengalami kendala yang cukup. Gubernur yang hadir saat itu, menyatakan bahwa Jawa Barat telah mencanangkan Cyber Provence pada tahun 2017. Semoga tahun 2010 diharapkan canangan ini dapat tercapai, apalagi dengan hadirnya teknologi WiMAX yang dikembangkan oleh anak bangsa sendiri dengan nama HiMAX 231-RA.

Kata Gunadi (alumni STT Telkom) menyatakan dengan teknologi WiMAX untuk mengcover seluruh kota Bandung, cukup hanya dengan satu BTS saja, bandingkan dengan teknologi GSM, yang perlu BTS minimal 4 atau 5 BTS. Sungguh teknologi ini menjanjikan bagi perkembangan dunia telekomunikasi di dunia. Orang akan mampu melihat segala sesuatu dengan kemampuan video.

Prosesi peluncuran produk HiMAX 231-RA. Beberapa tokoh yang hadir dipanggil ke atas panggung, dibagikan alat semacam laser pen. Musik menderu dengan cukup kencang, bernadakan nada-nada Sunda modern. Bola dunia terbuka, membelah dan menampilkan sosok HiMAX 231-RA. Dua orang manusia perak maju mengambilnya, mengangkatnya. Terdiri dari dua kotak yang satu lebih besar dari yang lain.

Dilanjutkan demo secara streaming dari dua tempat, satu di jalan Jakarta dan yang satu lagi dari gedung lain, tetapi dari ruangan lain. Hasilnya lebih bagus dibandingkan dengan video phone yang bergerak patah-patah, bahkan sering kali begitu diam, baru suara keluar. Nah, dengan perangkat WiMAX ini ketersendatan terjadi pula, namun tak separah teknologi video phone. Video memang agak ada jeda, namun suara tak mengalaminya, masih mirip dengan kemampuan GSM.

Kondisi ini mestinya memberikan keyakinan bagi bangsa Indonesia, bahwa: "Kita Mampu!!!" Bukan hanya bermain di penjualan pulsa (jasa) semata. Bangsa Indonesia mampu pula mengembangkan produk manufaktur telekomunikasi. Inilah kemampuan bangsa Indonesia.

Kejadian kesalahan policy pada masa lalu, tentunya memberikan kesadaran bagi kita, bahwa memilih pemimpin bukanlah persoalan yang mudah, kesalahan melakukannya akan menyebabkan hancurnya, tak berkembangnya kemampuan bangsa ini. Kejadian ini memberikan gugahan para setiap insan bangsa Indonesia untuk berani melakukan terobosan pemilihan. Haruslah tumbuh keyakinan, memilih tata kehidupan kepemimpinan, bukan berdasarkan keterkenalan, bukan popularitas yang ditonjolkan, tetapi kebenaran seseorang dalam mengambil, sikap, wicara, dan tindakan. Memang mencari orang-orang yang benar dalam memimpin melalui proses yang cukup sulit, tetapi dengan bekal keyakinan Allah Maha Memimpin-lah, yang mampu memilihkan pemimpin yang benar, benar! Tentunya dengan cara dan upaya yang benar, dengan tujuan yang benar dan dilandasi dengan dasar yang benar pula. Semoga yakin!

2 comments:

  1. kenapa malah dipilih tanggal 29 feb yang jelas2 berulang 4 th sekali?? kalo tanggal lain kan mungkin tahun depan dah bisa ngeluarin yg lebih baru...ngapain nunggu 4 tahun??

    ReplyDelete
  2. susah risetnya. Dan di Indonesia belum ada perceptan industri manufaktur

    ReplyDelete