30 March 2007

Ucapan Terima kasih

Kamis 29 Maret 2007 jam 18:12 saya ditelpon oleh Bapak Adiwijaya, saya masih dalam perjalanan menuju Bandara Soekarno-Hatta dan saat itu sudah memasuki tol bandara. Saya tidak terkejut karena sebelumnya sudah diberitahu oleh Bu Rahma untuk menyiapkan memorandum serah terima Ka. BKA, memang tidak secara jelas beliau (Bu Rahma) memberitahu, namun isu yang beredar dan hasil asessment yang beredar secara sembunyi-sembunyi, saya ada sedikit keyakinan bahwa hal ini akan terjadi, walaupun rekan saya yang sangat baik dan manis, Ibu Lita, memberikan berbagai argumen bahwa hal itu tidak mungkin. Bagiku semua itu adalah takdir dan ketentuan Ilahi Rabbi. Jabatan adalah amanah. Dan saya digantikan oleh mantan Kaur Kesejahteraan Mahasiswa dan Alumni, Ibu Endang Budiasih.

Kepada Pimpinan STT Telkom, baik masa kepemimpinan Pak Harsono, dan Pak Husni. Terima kasih atas bimbingannya, terima kasih atas segala petunjuknya.

Kepada Pak Harsono terima kasih atas kepercayaannya, walaupun saya ragu untuk melaksanakan amanah ini, namun Bapak tetap mempercayakan kepada saya. Terima kasih.

Kepada Pak Husni mohon maaf atas segala kesalahan yang telah saya perbuat, apalagi di masa awal kepemimpinan Bapak, sempat membuat pusing dan pemikiran yang cukup panjang dengan tulisan saya, yaitu: Perusahaan A dan Perusahaan B. Sekali lagi mohon maaf. Semoga apa yang telah dilakukan bermanfaat.

Ketakmampuan sayalah yang menyebabkan beredarnya sms yang bernada tidak enak dari para mahasiswa, kasar dan berkesan bukan dari gaya mahasiswa. Seandainya saya mampu mengendalikan diri dan mengatur kata-kata, tentunya sms yang demikian tidak terjadi. Sekali lagi mohon maaf.

Kepada Pak Imam Harjono, terima kasih atas kesabaran Bapak membimbing dan mengarahkan saya. Begitupun saya mohon maaf atas segala kekurangan saya. Masih ingat dibenak saya, di awal saya masuk BKA, nyaris seminggu saya tidak di BKA, karena masih harus sibuk mengajar dan menyesuaikan jadwal yang cukup padat untuk mengajar. Dan seterusnya pun masih sering begitu, karena penyakit asam urat (ah... ini mah lebih banyak karena ogoh). Sungguh semangat Bapak untuk mengubah paradigma cara berfikir kehidupan Perguruan Tinggi telah menjadi ide di sebagian perguruan tinggi lain: “Perguruan Tinggi harus dimenej dengan baik, harus profesional, dan diatur sebagaimana sebuah industri. Keuntungan bukanlah harus dihindari, harus diupayakan, harus diusahakan. Sepanjang keuntungan bukan untuk pemilik saham, namun digulirkan dalam bentuk penambahan fasilitas dan kemampuan organisasi dalam membentuk jati diri Perguruan Tinggi”. Sesuai dengan keinginan Bapak agar saya menyelesaikan proposal Jambore IT, dan begitupun pemberlakuan TNK, insya Allah ini adalah tetap menjadi tanggung jawab, saya tidak akan berlepas diri, tekad ini laksana yang dulu pernah pula aku sampaikan ke Pak Husni (saat beliau menjadi Puket 2), ketika beliau menanyakan status kuliah S2, maka saya tulis jawaban via e-mail: saya akan memperjuangkannya bahkan sampai mati sekalipun.

Kepada Pak Hendratno, terima kasih atas penerimaan yang baik, atas ide-ide yang saya sampaikan langsung ke Bapak dan terima kasih pula sarannya. Sungguh STT Telkom membutuhkan tenaga administrasi dan standard administrasi yang baik. Karenanya para pejabat mestinya dibekali dengan kemampuan, sebagaimana di PNS maupun di Telkom adalah Susmin (Kursus Administrasi), Suskeu (Kursus Administrasi Keuangan), dan Suspim (Kursus Pimpinan), dan seterusnya yang memberi bekal bagi mereka supaya tidak terkena disclaimer jika diaudit. Dan sungguh pula sarana dan prasarana kemahasiswaan masih sangat kurang. Jika Bapak mengingatkan kepada saya agar mengurangi kekumuhan di SC, maka sungguh pula masalahnya adalah karena kekurangan ruangan, mestinya ada gudang yang dapat menyimpan inventaris UKM yang berbentuk besar dan panjang, mereka akan sayang membuang bambu yang bisa digunakan untuk background acara. Karenanya ide untuk membangun lapangan serbaguna (dulu adalah lapangan futsal) amat dan sangat diperlukan. Ada sekitar 46 organisasi mahasiswa, sedangkan SC hanya berisi 26 ruang saja, kemana yang 20 lagi? Dan tahun 2006 ada kegiatan mahasiswa sebanyak 303 kegiatan. Bandingkan dengan sarana kurikuler (ruang kelas, lab., dll) yang anggaran operasionalnya per departemen nyaris atau bahkan memang menembus angka 10M lebih (perkiraan saya: 2M x 5 unit yang mengurusnya). Dan lagi sudah ada investor yang berminat, mengapa tidak segera ditindaklanjuti?

Kepada Pak Rendy, terima kasih atas bantuan dan pengertiannya, sehingga ide saya walaupun belum dilaksanakan namun telah Bapak terima. Yaitu tentang penilaian kegiatan mahasiswa (TNK) dan juga waktu khusus untuk kegiatan mahasiswa, yaitu dikosongkannya seluruh aktiftas kurikuler. Kasihan unit yang mengurusi kemahasiswaan, jika tidak ada waktu yang demikian ini, mereka harus bersedia bekerja 24 jam dalam sehari dan 7 hari dalam seminggu, anak-suami/istri mereka bagaimana?

Kepada seluruh teman-teman dosen dan karyawan yang lain, saya mohon maaf atas segala keisengan saya dan segala beban yang minta ditanggung bersama. Terima kasih kepada Pak Jangkung selaku Pembina UKM Djawa, Bapak telah berkenan hadir dalam pagelaran UKM Djawa, namun kok tidak sampai selesai sih... Begitupun kepada Bapak Ary Murti yang telah menyisihkan waktunya untuk menghidupkan robotic club, walaupun sampai saat ini belum mampu menembus sampai laga final. Pak Kemas yang masih muda dan energik, energi anda begitu besar sayang jika hanya digunakan untuk memikirkan dunia saja, peran anda telah nyata, programming club telah menunjukkan batang hidungnya, ayo lebih maju lagi !!! Ms Flo and Ms Retno, SEC go to internationally award!

Begitupun kepada para Ketua Departemen dan Ketua Prodi terima kasih segala bantuannya, semoga pemahaman yang semakin baik, bahwa manusia tidak hidup hanya dalam satu sisi, memberi perubahan wacana kurikulum yang lebih komprehensif dan mendalam.

Kepada para Staff BKA, Bu Lita yang manis, yang penuh ide untuk mengarahkan dan mengembangkan kemampuan kemahasiswaan STT Telkom, terima kasih atas bantuannya atas ide-ide cemerlangnya. Kita harus sabar, kita harus mampu membedakan mana yang dapat kita kerjakan dan mana yang hanya dapat dipikirkan dan wacanakan saja, dengan penyebaran kuisioner pekerjaan konseling semakin banyak, namun ruangan untuk konseling yang memang butuh ruang khusus, mosok menangis di depan banyak orang, mosok menguraikan masalah yang amat pribadi di depan banyak orang, semoga ruangan konseling bisa segera didapatkan.

Kepada Pak Adiwijaya terima kasih atas ide-ide cemerlang untuk menggerakkan seluruh staff bekerja bersama dalam menghadapi tingginya aktifitas di BKA. Selamat membuat proposal S3.

Kepada Pak Hari nu terlihat semakin matang, sepuh, terima kasih telah setia mendampingi para pejabat kemahasiswaan Kopertis sehingga beasiswa yang disalurkan melalui Kopertis semakin bertambah banyak, dan kita pun dapat semakin akrab dengan Kopertis. Pertandingan badminton dengan mereka mungkin lebih dipersering.

Pak Tatang yang masih muda, yang dengan keajegan kehadiran, tak terpengaruh oleh yang lain, tetap hadir sebelumnya jam 9.00 dan pulang setelah jam 16.30. Sungguh luar biasa konsistensi Pak Tatang, terima kasih atas segala bantuan pendataan kemahasiswaan sehingga saat awal tahun 2007 kita bisa mendapatkan data bahwa ada 303 kegiatan mahasiswa pada tahun 2006, dan hanya sekitar 100juta rupiah (di luar kegiatan yang dikomandani oleh BEM yaitu PDKT, LDKO, LDKO Lanjut, dan Kunjungan Industri) yang BKA keluarkan untuk membantu mahasiswa melakukan kegiatan tersebut (inilah kehebatan mahasiswa, dana sedikit tak jadi masalah, tetap melangkah dan sukses!) Terima kasih, anda adalah pegawai teladan. Asahlah terus kemampuan administrasi Pak Tatang, insya Allah, kemampuan Pak Tatang amat dibutuhkan STT Telkom, apalagi kemarin (Kamis 29 Maret 2007) Direktur P2M mengatakan bahwa kegiatan PKM pun akan dilakukan audit, perhatikan tanggal-tanggal penandatanganan, perhatikan arsip-arsip yang harus ada: surat-surat dari Dikti, pengumuman-pengumuman yang telag kita lakukan, lokakarya penulisan dengan mahasiswa, lokakarya dengan dosen, proposal PKM, laporan kegiatan pelaksanaan PKM, laporan keuangan, foto-foto kegiatan PKM, dll. Harus didokumentasikan dengan sebaik-baiknya. Selamat, Pak Tatang! O, ya, kapan menikah? (Saran: jangan buru-buru kalau memang belum matang)

Untuk Bu Nunu, sungguh Bu Nunu mempunyai kemampuan yang luar biasa, yang tidak biasa dibanding orang lain, jika Bu Nunu mau mengerjakannya yang berarti mengembangkan kemampuan diri, sungguh Bu Nunu akan lebih maju lagi. Saya dengar Bu Nunu mengajukan diri untuk kuliah lanjut, silakan Bu Nunu, bagus itu dilakukan. Terima kasih atas bantuannya. Kesalahan yang lalu, biarlah berlalu, yang penting di depan harus lebih baik lagi. Lupakanlah kesalahan itu, jangan diulangi.

Kepada Bapak Ruhiyat terima kasih telah menyediakan sarana olah raga bagi karyawan, yaitu badminton, dan saat ini pun kegiatan olah raga ini semakin banyak penggemarnya, sampai harus nunggu dua pertandingan baru bisa makin. Nuhun, Pak Ruhiyat. Saran saya: kalau fotocopi jangan terlalu lama, dan tidak diperlu ditungguin di tempat fotocopy, kecuali yang di fotocopy hanya sedikit saja.

Bu Oneng, bagaimanapun mahasiswi suka dengan Bu Oneng yang dengan gaya Sundanya membuat mahasiswi sebagian besar masih betah di asrama putri. Asrama yang baru akan membutuhkan sentuhan Bu Oneng dengan lebih baik lagi, asrama lebih baru bangunannya dan lebih bagus tata letaknya. Bu Oneng harus lebih rajin lagi olah raga.

Para mahasiswa STT Telkom, terutama yang telah bergabung dalam kepengurusan organisasi mahasiswa, terima kasih atas peran sertanya, sungguh tanpa keaktifan saudara, organisasi mahasiswa tidak akan semarak dan tidak akan bertambah banyak, prediksi saya saat ini ada sekitar 46 organisasi mahasiswa, baik yang telah mempunyai sekretariat di SC dan GSG, maupun yang tidak mempunyai sekretariat. Lahan ini memang untuk mengembangkan kemampuan anda. Jadi jangan sungkan untuk terus berkembang dan berusaha dengan sekuat tenaga. Aktifitas yang kreatif harus terus dikembangkan dan distrukturkan. Majulah mahasiswa STT Telkom! Dukunglah pengawakan yang baru, terus bantu mereka sehingga anda sendiri, teman-teman anda mampu meningkatkan kemampuan dan wawasan anda.

Para Alumni yang telah bersedia meluangkan waktu untuk mengurusnya teman-teman, terima kasih. Kekuatan alumni STT Telkom sungguh luar biasa, kemampuannya yang tinggi di bidang ICT tentunya memberi warna tersendiri kancah kehidupan di bumi Indonesia ini. Aktifitas harus segera dijalankan. Program kan sudah tersusun. Tentang sekretariat Pak Wakil Ketua Bidang Administrasi Umum telah bersedia mempersiapkan ruangan untuk sekretariat, tempat diskusi dan mengembangkan jalur networking diantara para alumni. Ayolah, alumni pasti bisa! Terima kasih atas kesempatan yang telah diluangkan.

IOM. Organisasi ini masih terasa baru di STT Telkom, padahal sejak awal berdiri STT Telkom pun organisasi ini sudah ada, aktifitas yang kurang terarah menyebabkan IOM kurang dikenal di kalangan mahasiswa maupun orang tua. Pak Gultom terima kasih telah bersedia menerima amanah ini. Terima kasih atas bantuannya.

Ke depan saya pribadi akan membantu mengurus berdirinya Prodi Matematika dan Fisika telah tahunan sejak STT Telkom mencanangkan akan mendirikan kedua prodi ini, memang belum tergarap dengan baik, namun saat ini telah ada tim yang bersedia mengurus untuk mewujudkannya. Dengan kedua prodi ini diharapkan riset di STT Telkom tidak lagi hanya sekedar mengaplikasikan teknologi yang ada, namun lebih jauh lagi dapat mengembangkan teknologi yang lebih baru. Begitupun riset-riset di ilmu dasar dapat berkembang lebih baik lagi. Selain itu, kemampuan berbahasa Inggris yang masih rendah harus ditingkatkan dan dikejar ketertinggalannya, insya Allah dengan tekad yang kuat dan bantuan rekan-rekan saya mampu mencapainya. Tambahan lagi, telah tercanangkan bahwa tahun 2008 saya harus mulai kuliah lagi, insya Allah, saya akan mempersiapkannya dengan baik.

Kemungkinan pengawakan di bagian ini, akan mempertemukan dua orang yang dulu pernah di bagian ini (yaitu Ibu Endang Budiasih) dan Ibu mantan kaur Minat dan Bakat (yaitu Ibu Litasari) kepemimpinan dua orang ini yang telah mempunyai pengalaman yang cukup banyak beraktifitas dengan mahasiswa akan menyebabkan lancarnya segala urusan dan meningkatnya aktifitas kemahasiswaan dan turunannya. Mari kita dukung bersama, sehingga prestasi, torehan kemampuan mahasiswa dapat semakin meningkat dan sesuai dengan cita-cita bersama, tidak hanya mengurusi dari sisi akademis saja, melainkan melibatkan pula kemampuan di luar akademis (bahasa kerennya: Softskill, eh... sop sikil)

Sekali lagi terima kasih atas segala bantuan, baik moril, waktu, tenaga, pemikiran dll sehingga tugas saya di BKA dapat berlangsung dengan baik. Terima kasih kepada semua pihak yang tak mampu saya sebutkan satu per satu.
Terima kasih.
Hatur nuhun.
Matur nuwun.
Thank you.
Ari gato.
Syukron.

Bandung, 30 Maret 2007


Drs. Mahmud ‘Imrona, MT
Teriring pula ucapan terima kasih dan permohonan maaf atas kesalahan-kesalahan Suamiku dan Bapakku:
1. Dini Handayani, ST (istri)
2. Fathiyyah Nur Azizah (anak pertama)
3. Nashir Idzharul Huda (anak kedua)
4 Ahshonat Izzatul Haq (anak ketiga)
5. Ilmi Diena Aliya (anak keempat)
6. Ayyida Aini Rahmah (anak kelima)
7. Umar Al Faruq (anak ketujuh)

16 March 2007

Perjalanan Ke Banjarmasin

Tanggal 19 Februari 2007 kami berempat (IMH, MHD, ADW, dan putra IMH) naik Lion Air menuju Banjarmasin untuk studi banding tentang kemahasiswaan, dengan harga tiket Rp320.000,-

Rencana balik, karena banyak kegiatan, Selasa, 20 Februari 2007, jam 18.00, dengan harga Rp290rb. Untuk penginapan kita menginap di Hotel Rattan In: Rp 471rb,-.

Rencana pertemuan di Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat pada Selasa jam 9.00.

Tanggal 19 Februari 2007 perjalanan darat terasa begitu mencekam, karena ada info
Jakarta banjir kembali, kuatir jalan tol menuju bandara Soekrano-Hatta juga kebanjiran.

Ternyata jalan tol tidak banjir, yang berakibat kita sampai sekitar jam 13, nunggu cukup lama untuk bisa check in, waktu yg tertulis di tiket 15.40, namun pesawat berangkat jam 15.10 tepat waktu, yg berbeda hanya ditulisannya.

Pesawat yang kami naiki adalah Boeing MD90, tempat duduk di 25F tepat di sayap

Cuaca di atas ternyata cukup kurang bersahabat, hujan sempat terjadi beberapa saat menjelang take off.

Namun menjelang turun, suara air hujan mendera atap seeessss, pesawat turun dan berbelok ke kiri kemudian ke kanan. Bunyi roda telah diturunkan. Terasa pesawat tidak turun2. Awan terlihat sudah di atas pesawat. Rumah2, sawah terlihat. Dan run way. Roda menyentuh daratan. Rem bercuitan, kaca2 buram oleh air hujan, hujan deras. Alhamdulillah selamat. 18.12 Sjamsudin Nur.

Fakutas kedokteran Unlam mempunyai mahasiswa sebanyak 400 akademik + 200 koas

PD 3 Fak Kedokteran Unlam: Bapak Eko Suhartono.
========================
PR3 Unlam Bapak Sofyan menyempatkan diri hadir dan memberikan sambutan:

Fak Kedokteran berdiri sejak tahun 1990. Kegiatan kemahasiswaaan yg diselenggarakan secara terjadwal dari Dikti: PKM, LKTM, LKTM InTim

Di Kupang dalam rangka LKTM Indonesia Timur (Intim) maju dua finalis dari Unlam, yaitu: Kesehatan, Ekonomi. Dan untuk kesehatan menang juara 1.

Untuk Pimnas 2007: 24 judul lolos tahap pertama

Kegiatan mahasiswa diletakkan di fakultas, karena sumber kekuatan di fak. bukan di Universitas.

Ada fak lain yang belum ada respon, yg aktif eksata dan kedokteran. Fesiminas (Festival Seni Mahasiswa Nasional) 2tahun sekali. Pomnas tahun 2007 di Banjarmasin
UKM di bawah Universitas: Menwa, Palang Merah, Pramuka.

UKM di fak minimal spt Univ + yg lain

Dana terbatas tidak menjadi penghenti kegiatan, harus diakali per fakultas hanya 15 juta Rp, itupun dibagi dua, yaitu yang diselenggarakan secara langsung oleh mahasiswa dan yang diadakan oleh pihak Fakultas (misal: workshop proposal Pimnas).

Kemungkinan ada kunjungan balik ke STT Telkom.

Secara resmi PR3 Unlam acara studi banding ini.
==================


Puket 3 STT Telkom:
Menyambut dengan memperkenalkan diri: S1 TE, S1TK, S1 TI, S1IF, D3TE, D3IF, S2TE, S1 TT= 8 prodi.

Apakah perlu fak kedokteran belajar database? Mereka minta membuat perangkat lunak utk melakukan kegiatan spt apa dokter tsb.

Oleh-oleh dari Balikpapan: sekolah dianggap sudah jalan, jika sudah menerapkan copy
paste, kreatifitas tidak ditekankan, kegiatan kemahasiswaan dianggap terpinggirkan (suplemen saja).

Terima kasih kpd PR3. Semoga silaturahmi ini bisa berlanjut. Kami mengundang PR3 dan PD3 ke STT Telkom.

==========

Eko Suhartono, Fak Ked memberikan presentasi, bahwa di Fakultas Kedokteran terdapat:

TPKM yang diawaki oleh: Bambang Setiawan, SKed, Meitria Syahadatina Noor

Satu angkatan pertama 40 mhs, kemudian meningkat menjadi 80mhs

SKKM (Sistem Kredit Kegiatan Mahasiswa) mulai dari ITS, dinilai oleh PD3 dan dikoordinator

==> kegiatan kemahasiswaan membuat penilaian berbahaya, karena kemungkinan meninggalkan kuliah besar sekali, karena itu menggunakan jatah waktu 20% dari telah ditentukan.

Ide dasar SKKM kegiatan kemahasiswaan mandek, bahkan sempat tidak ada calon Presiden Mahasiswa.

Kurikulum baru ada yg berbicara ttg leardership dan kewirausahaan

Format SKKM:

Tri Darma (50%) dan Organisasi Mahasiswa (50%)

Juara Lomba Kompetisi dimasukkan menjadi TA 1 dan jika menang TA 2

Pemilihan Peneliti Remaja Indonesia oleh LIPI bulan Juli, mulai bulan Februari

TPKM berdiri Agustus 2006

program pendampingan: 1 dosen 2 mahasiswa

PRISMA: 2juta per proposal yg disetujui

Usaha yg sungguh2 dari Pak Eko

3-5% dari dana DIPA

10-13 juta/ semeter utk seluruh kegiatan kemhsan

8juta



utk kemahasiswaan: termasuk lokakarya
dana utk mhs: dari fakultas
IOM
Sponsor
proposal dimajukan setiap semester diadu berapa biayanya, diseleksi

Komunikasi dgn pihak yg terkait harus baik

Beasiswa

BLM (badan legislatif mahasiswa)

Periode kepengurusan selama 2 semester (1 tahun)

Utk setiap kegiatan ada sosialisasi yg intensif dan adanya SKKM

Ada aturan menteri bahwa utk kegiatan yg bersifat nasional, mahasiswa mendapat dispensasi

Ketidakhadiran menggunakan jatah 20% yg disediakan
(kehadiran minimal 80%)

Metode getok tular

Harus dilakukan adalah sosialisasi ttg pentingnya kegiatan kemahasiswaan dan juga sistem penilaian kegiatan kemahasiswaaan.

=====
Makan di kedai Batu Panai Martapura ternyata amat murah. Kami berlima dengan sopi BRI, Pak Eka namanya, makan ikan bawal bakar 5 ekor, dada ayam goreng dgn ukuran lebih besar dari biasanya, minum es campur, es teler, jus nangka, jus jeruk, jeruk hangat dan jus tomat, ditambah dengan sayur asem yang diberi santan, krupuk satu plastik isi 10 buah, ditambah lagi, kripik tempe 2 plastik, air ades dua botol
500ml, nasi dua bakul, hanya menghabiskan 80ribu rupiah, membuat kami terkaget-kaget, murah banget!

============
Balik ke Bandung

Di bandara bayar peron 30ribu, dan dipaksa beli asuransi 20ribu, jika tidak beli petugas tidak membolehkan masuk ke tempat tunggu

Kami naik pesawat Wings Air, warna merah, Boeing MD82. waktu 1 jam 30 menit. Aris Rismanto kapten pilot. Jam 18.22 pesawat bergerak pelan.18.27 mesin pesawat bergerak
mencepat dan pesawat bergerak naik, goncangan akibatt landasan yg kurang mulus terasa amat besar, pesawat meninggalkan landasan mencapai ketinggian yg diinginkan, lapisan awan tertembus, gelap rasanya goncangan2 kecil masih sering terjadi, berganti warna putih mangkak awan yg tersorot lampu pesawat menambah kengerian tersendiri. Gomcangan2 masih kadang terjadi. Kilatan2 lampu yg dipantulkan awan ataukah kilatan petir. Suara sunyi penumpang pesawat, suara2 orang yg agak kuatir, cuaca buruk, ucapnya di belakang kursiku. Alhamdulillah akhirnya pramugari mengucapkan: lampu sabuk pengaman telah dimatikan, 18:36, dan batuk2 kecil bersangkutan berkesan penumpang agak lega, betapa pesawat mampu mencapai ketinggian yg diingnkan.

Pramugari (Setyarini) pun membagikan air minum, iseng aku bertanya: "kenapa sih, mbak belahan roknya kok tinggi amat". Mbaknya pun tidak menjawab, tersenyum pun tidak.

18.45 saya sempat kencing yang memang sejak tadi ditahan dibandara untuk dikeluarkan di pesawat, masa bayar 300-an ribu kok tanpa kencing di pesawat.

Sambil menuju ke toilet aku hitung jumlah tempat duduk: 37x5 dikurangi 2x3 tempat duduk yg tersedia. Dan tempat duduk yang dekat dengan jendela darurat adalah 24 dan 25. Yg paling nyaman nomor 25.

Di toilet ada pemberitahuan jangan merokok dan jika sampai membunyikan alarm asap kena denda $2000 US berdasarkan aturan internasional.

19.16 pramugari mengambil bekas gelas minum
19.31 dari jendela di bawah terlihat titik2 lampu bahkan ada sedertan lampu, apakah kapal atau pulau seribu?

19.35 ada pengumuman dari pramugari sebentar lagi pesawat mendarat di SH Airport, pakai sabuk pengaman, melipat meja, dan mengambil sisa2 gelas. Tekanan udara lumayan menganggu telinga, beberapa kali membuka mulut untuk memecahkan tutupan telinga tersebut. Cahaya lampu ruangan dikurangi.

Pesawat sedikit bergetar menembus awan menuju tempat yang lebih rendah. Lampu perahu2 kecil bertebaran dan setinggi pesawat bergelantungan awan hitam. Cahaya lampu Jakarta
memperlihatkan pesonanya. Wusss betapa indahnya lampu berjajar dengan tatanan yang dikehendaki oleh yang menatanya.

19.45 Terasa pesawat lebih merendah dan bauran pemandangan lampu, desisi keras suara angon, derotan rem roda, dan pesawat pun berjalan pelan, menuju tempat parkir pesawat.

Jam 19.52 pesawat berhenti. Orang2 bangun dari duduk, mengambil barang, padahal pintu belum dibuka, santai aja lagi.... Antrian terhenti.
==================

Oleh-oleh paling berharga dari perjalanan ini adalah adanya SKKM yang telah dilakukan di Faklutas Kdokteran Unlam ini, dan akan kami adopsi menjadi TNK (Transkrip Nilai Kemahasiswaan) sehingga aktifitas kemahasiswaan yang cukup padat di STT Telkom dan juga amat dibutuhkan di industri akan kemampuan tersebut, menjadi berharga, tidak sia-sia. TNK ini akan membuat batasan siapa-siapa yang bisa ikut wisuda dan mendapatkan beasiswa. Semoga semakin tumbuh dan semaraklah kehidupan kemahasiswaan di STT Telkom dan industri pun mengejar alumninya...

Membangun softskill melalui Masjid

Telah lama ternyata saya tidak menulis di blog ini, padahal ada dua tulisan yang nyaris selesai ditulis. Ini salah satunya.

Softskill sudah semakin digandrungi oleh pengguna lulusan Peguruan Tinggi. Tak bisa dipungkiri para pengguna menginginkan tenaga kerja yang masuk ke industri, harus
mempunyai kemampuan lebih dari sekedar kemampuan formal di pekerjaannya.

Memang industri pasti menginginkan tenaga kerja yang bekerja harus mempunyai kemampuan teknis yang sesuai dengan bidangnya. Petugas perencana jaringan, jelas harus mampu membuat rencana jaringan. Begitupun petugas bagian pemasaran harus mempunyai kemampuan yang cukup sehingga mampu menjual produk-produk yang dihasilkan oleh industri tersebut.

Namun selain itu, pegawai harus mempunyai kemampuan untuk menyampaikan ide-ide brilian yang akan menghasilkan tambahan inovasi baru bagi terus berkembangnya industri tersebut. Kemampuan menyampaikan ide adalah kemampuan dasar teknik berkomunikasi, tak ada gunanya ide cemerlang, jika tidak mampu menyampaikannya dengan baik. Jika menyampaikannya sembarangan, misalkan dengan cara menjatuhkan ide yang lain, jelas akan membuat pemiliki ide yang dijatuhkannya akan tersinggung, sehingga akan membangun kebencian dari pegawai lain, sedangkan dalam satu perusahaan adalah satu kesatuan, jika terbangun kelompok-kelompok yang saling bersaing tentunya dapat
membuat tidak efektifnya organisasi di perusahaan tersebut.

Softskill yang diungkapkan oleh Direktur PAK pada saat Sarasehan PR/PK/PD bidang Kemahasiswaan pada PIMNAS 2006 di UMM meliputi, tiga hal, yaitu:
1. Leadership
2. Lifeskill
3. Communication skill

Kawah candradimuka mengolah ketiga hal di atas tentunya dapat dilakukan di Masjid, sebagai pusat kegiatan Ummat Islam. Masjid yang sebagaimana dicontohkan oleh Nabi
Muhammad SAW, bukan hanya sekedar menjadi tempat sholat, namun juga tempat menggembleng para kader Islam, tempat berlatih menghadapi segala permasalahan ummat, tempat mendiskusikan langkah-langkah menuju perbaikan ummat. Sehingga memang harus ada perubahan-perubahan yang mesti dilakukan di kalangan ummat Islam sendiri.

Kesan yang selama ini bahwa Masjd tertutup dari kegiatan-kegiatan yang bersifat keduniawian, haruslah digeser. Kegiatan yang bersifat keduniawian harus digeser
menjadi kegiatan keduniawian yang dapat dipertanggungjawabkan di akhirat kelak, yang artinya kegiatan dunia yang berakhir di akhirat dengan baik.

Ketundukkan yang ditunjukkan oleh orang-orang di Masjid harus dibawanya bukan hanya di Masjid saja, namun sampai keluar Masjid dalam kehidupan sehari-hari.

Masjid tidak hanya menjadi sufi-sufi yang takut dengan dunia. Namun harus mampu menghadirkan sosok-sosok pemimpin yang tahu dunia, dan dia mampu menundukkan dunia tersebut. Sehingga warna kegiatan yang bersifat keduniawian menjadi ada nuansa ukhrowi, ada nuansa menuju keselamatan di dunia dan di akhirat kelak.

Masjid tidak bisa menjadi hanya sekedar tempat bersembunyinya orang-orang yang berlari dari dunia, karena takut tertelan oleh duniawi, tetapi terperosok menjadi
orang amat takut dengan dunia, laksana dunia lebih kuat dan lebih kokoh dibanding Allah Yang Maha Besar.

Karenanya Masjid pun wajar pula mendapatkan sarana komunikasi yang memadai sehingga peran masjid yang ingin mengirimkan berbagai gaya orang untuk berkecimpung di
duniawi tak kehilangan sentuhan duniawi, tetapi tetap dalam koridor kemasjidan.