16 March 2007

Perjalanan Ke Banjarmasin

Tanggal 19 Februari 2007 kami berempat (IMH, MHD, ADW, dan putra IMH) naik Lion Air menuju Banjarmasin untuk studi banding tentang kemahasiswaan, dengan harga tiket Rp320.000,-

Rencana balik, karena banyak kegiatan, Selasa, 20 Februari 2007, jam 18.00, dengan harga Rp290rb. Untuk penginapan kita menginap di Hotel Rattan In: Rp 471rb,-.

Rencana pertemuan di Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat pada Selasa jam 9.00.

Tanggal 19 Februari 2007 perjalanan darat terasa begitu mencekam, karena ada info
Jakarta banjir kembali, kuatir jalan tol menuju bandara Soekrano-Hatta juga kebanjiran.

Ternyata jalan tol tidak banjir, yang berakibat kita sampai sekitar jam 13, nunggu cukup lama untuk bisa check in, waktu yg tertulis di tiket 15.40, namun pesawat berangkat jam 15.10 tepat waktu, yg berbeda hanya ditulisannya.

Pesawat yang kami naiki adalah Boeing MD90, tempat duduk di 25F tepat di sayap

Cuaca di atas ternyata cukup kurang bersahabat, hujan sempat terjadi beberapa saat menjelang take off.

Namun menjelang turun, suara air hujan mendera atap seeessss, pesawat turun dan berbelok ke kiri kemudian ke kanan. Bunyi roda telah diturunkan. Terasa pesawat tidak turun2. Awan terlihat sudah di atas pesawat. Rumah2, sawah terlihat. Dan run way. Roda menyentuh daratan. Rem bercuitan, kaca2 buram oleh air hujan, hujan deras. Alhamdulillah selamat. 18.12 Sjamsudin Nur.

Fakutas kedokteran Unlam mempunyai mahasiswa sebanyak 400 akademik + 200 koas

PD 3 Fak Kedokteran Unlam: Bapak Eko Suhartono.
========================
PR3 Unlam Bapak Sofyan menyempatkan diri hadir dan memberikan sambutan:

Fak Kedokteran berdiri sejak tahun 1990. Kegiatan kemahasiswaaan yg diselenggarakan secara terjadwal dari Dikti: PKM, LKTM, LKTM InTim

Di Kupang dalam rangka LKTM Indonesia Timur (Intim) maju dua finalis dari Unlam, yaitu: Kesehatan, Ekonomi. Dan untuk kesehatan menang juara 1.

Untuk Pimnas 2007: 24 judul lolos tahap pertama

Kegiatan mahasiswa diletakkan di fakultas, karena sumber kekuatan di fak. bukan di Universitas.

Ada fak lain yang belum ada respon, yg aktif eksata dan kedokteran. Fesiminas (Festival Seni Mahasiswa Nasional) 2tahun sekali. Pomnas tahun 2007 di Banjarmasin
UKM di bawah Universitas: Menwa, Palang Merah, Pramuka.

UKM di fak minimal spt Univ + yg lain

Dana terbatas tidak menjadi penghenti kegiatan, harus diakali per fakultas hanya 15 juta Rp, itupun dibagi dua, yaitu yang diselenggarakan secara langsung oleh mahasiswa dan yang diadakan oleh pihak Fakultas (misal: workshop proposal Pimnas).

Kemungkinan ada kunjungan balik ke STT Telkom.

Secara resmi PR3 Unlam acara studi banding ini.
==================


Puket 3 STT Telkom:
Menyambut dengan memperkenalkan diri: S1 TE, S1TK, S1 TI, S1IF, D3TE, D3IF, S2TE, S1 TT= 8 prodi.

Apakah perlu fak kedokteran belajar database? Mereka minta membuat perangkat lunak utk melakukan kegiatan spt apa dokter tsb.

Oleh-oleh dari Balikpapan: sekolah dianggap sudah jalan, jika sudah menerapkan copy
paste, kreatifitas tidak ditekankan, kegiatan kemahasiswaan dianggap terpinggirkan (suplemen saja).

Terima kasih kpd PR3. Semoga silaturahmi ini bisa berlanjut. Kami mengundang PR3 dan PD3 ke STT Telkom.

==========

Eko Suhartono, Fak Ked memberikan presentasi, bahwa di Fakultas Kedokteran terdapat:

TPKM yang diawaki oleh: Bambang Setiawan, SKed, Meitria Syahadatina Noor

Satu angkatan pertama 40 mhs, kemudian meningkat menjadi 80mhs

SKKM (Sistem Kredit Kegiatan Mahasiswa) mulai dari ITS, dinilai oleh PD3 dan dikoordinator

==> kegiatan kemahasiswaan membuat penilaian berbahaya, karena kemungkinan meninggalkan kuliah besar sekali, karena itu menggunakan jatah waktu 20% dari telah ditentukan.

Ide dasar SKKM kegiatan kemahasiswaan mandek, bahkan sempat tidak ada calon Presiden Mahasiswa.

Kurikulum baru ada yg berbicara ttg leardership dan kewirausahaan

Format SKKM:

Tri Darma (50%) dan Organisasi Mahasiswa (50%)

Juara Lomba Kompetisi dimasukkan menjadi TA 1 dan jika menang TA 2

Pemilihan Peneliti Remaja Indonesia oleh LIPI bulan Juli, mulai bulan Februari

TPKM berdiri Agustus 2006

program pendampingan: 1 dosen 2 mahasiswa

PRISMA: 2juta per proposal yg disetujui

Usaha yg sungguh2 dari Pak Eko

3-5% dari dana DIPA

10-13 juta/ semeter utk seluruh kegiatan kemhsan

8juta



utk kemahasiswaan: termasuk lokakarya
dana utk mhs: dari fakultas
IOM
Sponsor
proposal dimajukan setiap semester diadu berapa biayanya, diseleksi

Komunikasi dgn pihak yg terkait harus baik

Beasiswa

BLM (badan legislatif mahasiswa)

Periode kepengurusan selama 2 semester (1 tahun)

Utk setiap kegiatan ada sosialisasi yg intensif dan adanya SKKM

Ada aturan menteri bahwa utk kegiatan yg bersifat nasional, mahasiswa mendapat dispensasi

Ketidakhadiran menggunakan jatah 20% yg disediakan
(kehadiran minimal 80%)

Metode getok tular

Harus dilakukan adalah sosialisasi ttg pentingnya kegiatan kemahasiswaan dan juga sistem penilaian kegiatan kemahasiswaaan.

=====
Makan di kedai Batu Panai Martapura ternyata amat murah. Kami berlima dengan sopi BRI, Pak Eka namanya, makan ikan bawal bakar 5 ekor, dada ayam goreng dgn ukuran lebih besar dari biasanya, minum es campur, es teler, jus nangka, jus jeruk, jeruk hangat dan jus tomat, ditambah dengan sayur asem yang diberi santan, krupuk satu plastik isi 10 buah, ditambah lagi, kripik tempe 2 plastik, air ades dua botol
500ml, nasi dua bakul, hanya menghabiskan 80ribu rupiah, membuat kami terkaget-kaget, murah banget!

============
Balik ke Bandung

Di bandara bayar peron 30ribu, dan dipaksa beli asuransi 20ribu, jika tidak beli petugas tidak membolehkan masuk ke tempat tunggu

Kami naik pesawat Wings Air, warna merah, Boeing MD82. waktu 1 jam 30 menit. Aris Rismanto kapten pilot. Jam 18.22 pesawat bergerak pelan.18.27 mesin pesawat bergerak
mencepat dan pesawat bergerak naik, goncangan akibatt landasan yg kurang mulus terasa amat besar, pesawat meninggalkan landasan mencapai ketinggian yg diinginkan, lapisan awan tertembus, gelap rasanya goncangan2 kecil masih sering terjadi, berganti warna putih mangkak awan yg tersorot lampu pesawat menambah kengerian tersendiri. Gomcangan2 masih kadang terjadi. Kilatan2 lampu yg dipantulkan awan ataukah kilatan petir. Suara sunyi penumpang pesawat, suara2 orang yg agak kuatir, cuaca buruk, ucapnya di belakang kursiku. Alhamdulillah akhirnya pramugari mengucapkan: lampu sabuk pengaman telah dimatikan, 18:36, dan batuk2 kecil bersangkutan berkesan penumpang agak lega, betapa pesawat mampu mencapai ketinggian yg diingnkan.

Pramugari (Setyarini) pun membagikan air minum, iseng aku bertanya: "kenapa sih, mbak belahan roknya kok tinggi amat". Mbaknya pun tidak menjawab, tersenyum pun tidak.

18.45 saya sempat kencing yang memang sejak tadi ditahan dibandara untuk dikeluarkan di pesawat, masa bayar 300-an ribu kok tanpa kencing di pesawat.

Sambil menuju ke toilet aku hitung jumlah tempat duduk: 37x5 dikurangi 2x3 tempat duduk yg tersedia. Dan tempat duduk yang dekat dengan jendela darurat adalah 24 dan 25. Yg paling nyaman nomor 25.

Di toilet ada pemberitahuan jangan merokok dan jika sampai membunyikan alarm asap kena denda $2000 US berdasarkan aturan internasional.

19.16 pramugari mengambil bekas gelas minum
19.31 dari jendela di bawah terlihat titik2 lampu bahkan ada sedertan lampu, apakah kapal atau pulau seribu?

19.35 ada pengumuman dari pramugari sebentar lagi pesawat mendarat di SH Airport, pakai sabuk pengaman, melipat meja, dan mengambil sisa2 gelas. Tekanan udara lumayan menganggu telinga, beberapa kali membuka mulut untuk memecahkan tutupan telinga tersebut. Cahaya lampu ruangan dikurangi.

Pesawat sedikit bergetar menembus awan menuju tempat yang lebih rendah. Lampu perahu2 kecil bertebaran dan setinggi pesawat bergelantungan awan hitam. Cahaya lampu Jakarta
memperlihatkan pesonanya. Wusss betapa indahnya lampu berjajar dengan tatanan yang dikehendaki oleh yang menatanya.

19.45 Terasa pesawat lebih merendah dan bauran pemandangan lampu, desisi keras suara angon, derotan rem roda, dan pesawat pun berjalan pelan, menuju tempat parkir pesawat.

Jam 19.52 pesawat berhenti. Orang2 bangun dari duduk, mengambil barang, padahal pintu belum dibuka, santai aja lagi.... Antrian terhenti.
==================

Oleh-oleh paling berharga dari perjalanan ini adalah adanya SKKM yang telah dilakukan di Faklutas Kdokteran Unlam ini, dan akan kami adopsi menjadi TNK (Transkrip Nilai Kemahasiswaan) sehingga aktifitas kemahasiswaan yang cukup padat di STT Telkom dan juga amat dibutuhkan di industri akan kemampuan tersebut, menjadi berharga, tidak sia-sia. TNK ini akan membuat batasan siapa-siapa yang bisa ikut wisuda dan mendapatkan beasiswa. Semoga semakin tumbuh dan semaraklah kehidupan kemahasiswaan di STT Telkom dan industri pun mengejar alumninya...

No comments:

Post a Comment