25 September 2008

Kumpulan MA86

Kembali rekan-rekan MA86 kumpul-kumpul. Kegiatan kumpulan ini memang sudah berlangsung berkali-kali. Saya sendiri pernah hadir tiga empat kali. Sungguh cerita masa lalu memang mengharukan, menggembirakan, menyenangkan, menyejukkan, menggemaskan, menyedihkan, namun yang jelas amat disukai. Nostalgia, itu namanya.

Beragam kegiatan masa lalu melingkupi kita, namun apa yang telah diraih dan apa yang hendak dicapai, haruslah nyata dan wujud, bukan hanya sekedar bayang-bayang semata. Atau mimpi di siang bolong. Tak ada keterpaduan.

Yang nampak dari acara ini peserta yang hadir tak banyak berubah jumlahnya, ada yang hadir dalam satu kumpulan, namun tak hadir dalam kumpulan yang berikutnya. Wajar dan biasa. Karena kesibukan masing-masing memang telah terjadi. Ada sibuk mengurus istri, sibu mengurus anak, sibuk mengurus pekerjaan, dan ada pula yang sibuk membuka wacana baru, ide baru, yang amat perlu bantuan tentunya yang sibuk mengurus diri karena sakit.

Cobalah tengok ceritanya di:
http://d-story.blogspot.com/2008/09/laporan-dari-bukber-di-scbd.html

Sayang fotonya tak nampak. Semoga MA86 masih ada dan mampu membuat gebrakan dalam hidup ini menuju keabadian yang sejati dan baik adanya.

24 September 2008

Manajemen

Ya, kata menejemen, menurut saya mestinya semakin mengemuka dalam hari-hari ini di IT Telkom. Kata-kata ini mestilah menjadi pembahasan yang serius, mengingat, ada masalah yang demikian ini di IT Telkom.

Orang-orang di IT Telkom sudah mafhum juga adanya Master Plan yang telah disusun menggunakan dana yang tak sedikit pula, menembus angka 200-jutaan. Namun saat Master Plan telah tersusun, maka tahun berikutnya Master Plan berubah total. Dulu, Master Plan diberi nama Kawasan Pendidikan STT Telkom 2021, namun semenjak STT Telkom berubah menjadi IT Telkom, nama Master Plan pun berubah menjadi Kawasan Pendidikan Telkom (Telkom Education Park). Dan ternyata di kawasan ini, bukan lagi berdiri khusus untuk STT Telkom, namun sudah bukan lagi khusus untuk STT Telkom, sudah berdiri pula Politeknik Telkom.

Gedung Politeknik Telkom dibangun lebih di depan dibanding gedung-gedung milik IT Telkom, sehingga berkesan IT Telkom lebih mblesep. Lebih mentereng gedungnya, seperti mall bentuknya.

Di sisi lain, IT Telkom hendak membangun gedung Learning Centre namun tak juga kesampaian bentuk kegiatannya. Yang sudah jelas hanya telah dilakukan peletakan batu pertama saja, yang dilakukan pada bulan April, namun pembangunannya belum juga dilaksanakan sampai saat ini.

Inilah alasan mengapa judul tulisan ini diberi label manajemen.

Manajemen berarti pembagian tugas, pembagian wewenang, pembagian tanggung jawab, sesuai fungsi dan perannya, sesuai dengan kemampuan pemangkunya. Siapa yang tinggi honornya, maka mestinya mempunyai tanggung jawab dan mempunyai peranan yang tinggi pula. Para pucuk pimpinanlah yang memanej tertinggi. Beliau harus sanggup melihat, dimanakah titik-titik kritis terjadi.

Melihat kondisi IT Telkom yang ingin menjadi WCU pada tahun 2017, maka pembangunan sarana-prasarana juga menjadi fokus capaian tersebut.

Mosok sudah dua kali penganggaran terjadi namun belum ada titik terang pembangunan, kok tidak ada sentuhan dari manajemen pucuk pimpinan dalam mem-push pembangunan tersebut. Disinilah wujud pelaksanaan tanggung jawab tertinggi pucuk pimpinan. Dia harus mampu membagi tugas, dia harus mampu membuat policy sehingga terjadi pelaksanaan kegiatan, dia harus konsentrasi tidak hanya berdasarkan kesukaan pribadi saja. Maka dia tidak akan hanya berfikir pergi ke Luar Negeri untuk menjual ide saja.

Dan pucuk pimpinan pulalah yang harus mampu mewujudkan kesatuan, kebersamaan, bagi-bagi tugas dengan baik, dan mengontrol pelaksanaan tugas juga dengan baik.

Yang penting lagi, ayo kita semangat kembali membangun institusi tercinta ini. Visi telah dicanangkan. Kebersamaan dalam meraih cita adalah keharusan! Saling isi-mengisi adalah kesejatian! Bagi-bagi tugas, itulah menejemen! Komunikasi adalah sharing knowledge! Beban tanggung jawab, itulah keadilan! IT Telkom menuju WCU!

15 September 2008

Evaluasi Anggaran PHK I tahun seleksi 2008

Surat yang dikirim dari Dikti via e-mail ditunjukkan langsung ke Ketua Pelaksana PHK Institusi IT Telkom. Dalam kesempatan ini diberikan pula prasyarat yang harus dipenuhi, yaitu mengumpulkan proposal revisi atas komentar reviewer saat site visit dan menyusun buku Rencana Implementasi Program (RIP) yang harus dikumpulkan paling lambat tanggal 12 September 2008, hari Jum'at jam 17.

Secara umum komentar reviewer tidak langsung menohok atas kekurangan proposal lengkap dari IT Telkom. Bahkan sanjungan diberikan beberapa paragraf. Kekurangan yang disoroti pun tak lebih dari satu, itupun bahkan kalimatnya adalah memberi saran, yaitu agar diselaraskan antara program e-learning dengan PHK TIK K3 yang telah didapatkan.

Namun dengan semangat yang baik, kami melakukan serangkaian pengurangan atas saran tersebut, dari sekitar 10 menjadi hanya 8,5. Harapannya dengan dikurangi ini acara hari ini, Senin 15 September 2008 mulai jam 13 sampai hari Selasa, kami tidak memakan waktu yang lama.

Saya berangkat dari rumah jam 17.20 hari Minggu 14 September, naik taksi yang dipesan istriku, memang taksi ada keterlambatan kedatangan, namun itu malah membuat kami bersyukur. Kami memang merasa kuatir dengan jalanan Bandung yang sering kali macet saat hari Sabtu dan Minggu. Namun macet hanya pada ruas-ruas jalan tertentu saja, rasanya sepanjang kami lalui tak ada kemacetan.

Sampai stasiun Hall kami memilih gerbang Selatan (karena banyak warung dengan harga yang terjangkau), dan menu buka hari ini adalah SATE HADORI! Sate yang dibakar tanpa bumbu, setelah matang baru diberikan bumbu kecap dan juga bumbu kacang. Sholat di stasiun dijamak. Naik kereta sambil bergerak keretanya untuk langsir. Tepat jam 19, kereta meluncur menuju Surabaya.

Perjalanan malam membuat pemandangan di luar tak ada sesuatu yang menarik diceritakan, semua gelap pekat. Beberapa kali kereta berjalan pelan atau bahkan berhenti. Entah dimana, nggak kelihatan di luar sana.

Di atas kereta disajikan menu buka, berupa nasi goreng, cukup 2 centhong saja. Kemudian keluar kolak, saya pikir kolak ini pun sajian dari Kereta Api, heh... ternyata bayar pada malam harinya. Nasib, padahal di warung sate makan dengan semangat ditambah nasi goreng ... waduh, terpaksa deh... kolaknya disimpan dulu. Baru tengah malam kolak dimakan juga, sayang sudah dibeli tersia-siakan.

Sekitar jam 03 orang-orang sudah makan sahur yah... terpaksa pula aku makan sahur jam 03-an, ini makan sahur terpagi sejak tahun ini puasa.

Pagi memburat ternyata pemandangan sulit dilihat denga baik, banyak rumah-rumah yang amat dekat dengan jalan kereta api, terutama begitu masuk kota Surabaya, bahkan ada pepohonan yang sangat mepet dengan kereta api yang bergerak berlari. Mestinya jika dibenahi Perum KA akan mempunyai kekayaan dan potensi keuntungan yang luar biasa. Karena jarak yang amat dekat membuat pusing jika melihat keluar.

Tepat jam 08.30 kereta sampai di stasiun Gubeng, selamat datang di Surabaya! Konfirmasi ke hotel JW Marriot menghasilkan kata check in bisa jam 11 itupun hanya untuk 2 kamar dulu. Yah... lumayanlah. Kami bisa ngenet di stasiun Gubeng dengan kecepatan cukup besar 24,0Mpbs gratis lagi. Hebat euy stasiun kereta punya hotspot.

Ah... aku tunggu jam yang sesuai untuk check in, dan siap-siap melakukan evaluasi anggaran PHK Institusi untuk IT Telkom.

Istirahat dulu...

Ternyata Perum KA telah berubah, tidak terlambat, sekarang! Wah, hebat, padahal Perum KA kan sudah banyak nyanyiannya, ada....
Tut ... tut... siapa hendak turut... dst
Hingga nyanyian Iwan Fals yang sangat menyentuh hati, karena kekurangan dari Perum KA.

Sekarang mereka sudah hebat, walaupun sehari sebelum balik ke Bandung lagi, aku dengar mereka mengalami anjlok. Tetapi ketika balik ke Bandung pun tepat waktu, berangkat dari stasiun Gubeng jam 18 dan sampai Stasiun Hall Bandung jam 07.30. Tepat!

Inilah makna dari saya betapa perubahan itu bisa terjadi, sekalipun terasa telah lama tak mampu beranjak dalam jadwal. Inilah hidup, berubah itu pasti! Dan ini hanya menyengkut hal-hal teknis semata.

Namun ada pula yang tak berubah, yaitu Sunatullah!

02 September 2008

Ramadhan di tahun 2008

Atas nama Istri, anak dan anak buah, maka kami memohon maaf atas segala salah, khilaf, dan kekurangan dalam merangkai kehidupan ini.

Semoga Ramadhan kali ini mampu mengantarkan kita, bagi yang belum ketemu Visi-Misi Hidup yang Sejati, semoga Allah memberikan kemampuan untuk menemukannya.

Dan bagi yang telah menemukannya, semoga diberikan kemampuan untuk menjalaninya dengan tetap istiqomah dan terus bertambah semangat dalam menjalaninya, tak gentar oleh halangan, rintangan dan hambatan.

Sekali lagi mohon maaf....
Selamat menjalankan ibadah Ramadhan