24 September 2008

Manajemen

Ya, kata menejemen, menurut saya mestinya semakin mengemuka dalam hari-hari ini di IT Telkom. Kata-kata ini mestilah menjadi pembahasan yang serius, mengingat, ada masalah yang demikian ini di IT Telkom.

Orang-orang di IT Telkom sudah mafhum juga adanya Master Plan yang telah disusun menggunakan dana yang tak sedikit pula, menembus angka 200-jutaan. Namun saat Master Plan telah tersusun, maka tahun berikutnya Master Plan berubah total. Dulu, Master Plan diberi nama Kawasan Pendidikan STT Telkom 2021, namun semenjak STT Telkom berubah menjadi IT Telkom, nama Master Plan pun berubah menjadi Kawasan Pendidikan Telkom (Telkom Education Park). Dan ternyata di kawasan ini, bukan lagi berdiri khusus untuk STT Telkom, namun sudah bukan lagi khusus untuk STT Telkom, sudah berdiri pula Politeknik Telkom.

Gedung Politeknik Telkom dibangun lebih di depan dibanding gedung-gedung milik IT Telkom, sehingga berkesan IT Telkom lebih mblesep. Lebih mentereng gedungnya, seperti mall bentuknya.

Di sisi lain, IT Telkom hendak membangun gedung Learning Centre namun tak juga kesampaian bentuk kegiatannya. Yang sudah jelas hanya telah dilakukan peletakan batu pertama saja, yang dilakukan pada bulan April, namun pembangunannya belum juga dilaksanakan sampai saat ini.

Inilah alasan mengapa judul tulisan ini diberi label manajemen.

Manajemen berarti pembagian tugas, pembagian wewenang, pembagian tanggung jawab, sesuai fungsi dan perannya, sesuai dengan kemampuan pemangkunya. Siapa yang tinggi honornya, maka mestinya mempunyai tanggung jawab dan mempunyai peranan yang tinggi pula. Para pucuk pimpinanlah yang memanej tertinggi. Beliau harus sanggup melihat, dimanakah titik-titik kritis terjadi.

Melihat kondisi IT Telkom yang ingin menjadi WCU pada tahun 2017, maka pembangunan sarana-prasarana juga menjadi fokus capaian tersebut.

Mosok sudah dua kali penganggaran terjadi namun belum ada titik terang pembangunan, kok tidak ada sentuhan dari manajemen pucuk pimpinan dalam mem-push pembangunan tersebut. Disinilah wujud pelaksanaan tanggung jawab tertinggi pucuk pimpinan. Dia harus mampu membagi tugas, dia harus mampu membuat policy sehingga terjadi pelaksanaan kegiatan, dia harus konsentrasi tidak hanya berdasarkan kesukaan pribadi saja. Maka dia tidak akan hanya berfikir pergi ke Luar Negeri untuk menjual ide saja.

Dan pucuk pimpinan pulalah yang harus mampu mewujudkan kesatuan, kebersamaan, bagi-bagi tugas dengan baik, dan mengontrol pelaksanaan tugas juga dengan baik.

Yang penting lagi, ayo kita semangat kembali membangun institusi tercinta ini. Visi telah dicanangkan. Kebersamaan dalam meraih cita adalah keharusan! Saling isi-mengisi adalah kesejatian! Bagi-bagi tugas, itulah menejemen! Komunikasi adalah sharing knowledge! Beban tanggung jawab, itulah keadilan! IT Telkom menuju WCU!

No comments:

Post a Comment