15 September 2008

Evaluasi Anggaran PHK I tahun seleksi 2008

Surat yang dikirim dari Dikti via e-mail ditunjukkan langsung ke Ketua Pelaksana PHK Institusi IT Telkom. Dalam kesempatan ini diberikan pula prasyarat yang harus dipenuhi, yaitu mengumpulkan proposal revisi atas komentar reviewer saat site visit dan menyusun buku Rencana Implementasi Program (RIP) yang harus dikumpulkan paling lambat tanggal 12 September 2008, hari Jum'at jam 17.

Secara umum komentar reviewer tidak langsung menohok atas kekurangan proposal lengkap dari IT Telkom. Bahkan sanjungan diberikan beberapa paragraf. Kekurangan yang disoroti pun tak lebih dari satu, itupun bahkan kalimatnya adalah memberi saran, yaitu agar diselaraskan antara program e-learning dengan PHK TIK K3 yang telah didapatkan.

Namun dengan semangat yang baik, kami melakukan serangkaian pengurangan atas saran tersebut, dari sekitar 10 menjadi hanya 8,5. Harapannya dengan dikurangi ini acara hari ini, Senin 15 September 2008 mulai jam 13 sampai hari Selasa, kami tidak memakan waktu yang lama.

Saya berangkat dari rumah jam 17.20 hari Minggu 14 September, naik taksi yang dipesan istriku, memang taksi ada keterlambatan kedatangan, namun itu malah membuat kami bersyukur. Kami memang merasa kuatir dengan jalanan Bandung yang sering kali macet saat hari Sabtu dan Minggu. Namun macet hanya pada ruas-ruas jalan tertentu saja, rasanya sepanjang kami lalui tak ada kemacetan.

Sampai stasiun Hall kami memilih gerbang Selatan (karena banyak warung dengan harga yang terjangkau), dan menu buka hari ini adalah SATE HADORI! Sate yang dibakar tanpa bumbu, setelah matang baru diberikan bumbu kecap dan juga bumbu kacang. Sholat di stasiun dijamak. Naik kereta sambil bergerak keretanya untuk langsir. Tepat jam 19, kereta meluncur menuju Surabaya.

Perjalanan malam membuat pemandangan di luar tak ada sesuatu yang menarik diceritakan, semua gelap pekat. Beberapa kali kereta berjalan pelan atau bahkan berhenti. Entah dimana, nggak kelihatan di luar sana.

Di atas kereta disajikan menu buka, berupa nasi goreng, cukup 2 centhong saja. Kemudian keluar kolak, saya pikir kolak ini pun sajian dari Kereta Api, heh... ternyata bayar pada malam harinya. Nasib, padahal di warung sate makan dengan semangat ditambah nasi goreng ... waduh, terpaksa deh... kolaknya disimpan dulu. Baru tengah malam kolak dimakan juga, sayang sudah dibeli tersia-siakan.

Sekitar jam 03 orang-orang sudah makan sahur yah... terpaksa pula aku makan sahur jam 03-an, ini makan sahur terpagi sejak tahun ini puasa.

Pagi memburat ternyata pemandangan sulit dilihat denga baik, banyak rumah-rumah yang amat dekat dengan jalan kereta api, terutama begitu masuk kota Surabaya, bahkan ada pepohonan yang sangat mepet dengan kereta api yang bergerak berlari. Mestinya jika dibenahi Perum KA akan mempunyai kekayaan dan potensi keuntungan yang luar biasa. Karena jarak yang amat dekat membuat pusing jika melihat keluar.

Tepat jam 08.30 kereta sampai di stasiun Gubeng, selamat datang di Surabaya! Konfirmasi ke hotel JW Marriot menghasilkan kata check in bisa jam 11 itupun hanya untuk 2 kamar dulu. Yah... lumayanlah. Kami bisa ngenet di stasiun Gubeng dengan kecepatan cukup besar 24,0Mpbs gratis lagi. Hebat euy stasiun kereta punya hotspot.

Ah... aku tunggu jam yang sesuai untuk check in, dan siap-siap melakukan evaluasi anggaran PHK Institusi untuk IT Telkom.

Istirahat dulu...

Ternyata Perum KA telah berubah, tidak terlambat, sekarang! Wah, hebat, padahal Perum KA kan sudah banyak nyanyiannya, ada....
Tut ... tut... siapa hendak turut... dst
Hingga nyanyian Iwan Fals yang sangat menyentuh hati, karena kekurangan dari Perum KA.

Sekarang mereka sudah hebat, walaupun sehari sebelum balik ke Bandung lagi, aku dengar mereka mengalami anjlok. Tetapi ketika balik ke Bandung pun tepat waktu, berangkat dari stasiun Gubeng jam 18 dan sampai Stasiun Hall Bandung jam 07.30. Tepat!

Inilah makna dari saya betapa perubahan itu bisa terjadi, sekalipun terasa telah lama tak mampu beranjak dalam jadwal. Inilah hidup, berubah itu pasti! Dan ini hanya menyengkut hal-hal teknis semata.

Namun ada pula yang tak berubah, yaitu Sunatullah!

No comments:

Post a Comment